Wakil Ketua MPR Dorong Dakwah Nasionalisme di Mimbar Digital

Rabu, 23 Maret 2022 - 21:28 WIB
Wakil Ketua MPR Arsul Sani mendorong penceramah berdakwah melalui media sosial. FOTO/IST
JAKARTA - Penceramah sejatinya harus mengembangkan ajaran dan nilai yang bisa merawat persaudaraan keagamaan dan semangat kebangsaan di mimbarnya, bahkan sampai ke dunia digital . Hal ini penting digelorakan agar negara ini tetap utuh dan aman sebagai tempat nyaman untuk aktivitas kehidupan seluruh umat beragama.

Sebagaimana agama Islam di negara Indonesia yang mengenal konsep hubbul wathan minal iman, maka nasionalisme bukanlah suatu hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Wakil Ketua MPR Arsul Sani mengungkapkan masih adanya ketimpangan antara jumlah penceramah yang memiliki dan mendakwahkan gelora nasionalisme dengan penceramah yang justru menunjukkan antipatinya terhadap nasionalisme dan persaudaraan kebangsaan.

"Kalau bandingannya dibandingkan dengan yang tadi bersifat anti-nasionalisme, ya tentunya akan menjadi kurang masif. Apalagi banyak saat ini juga banyak penceramah atau pun mubaligh yang dalam ceramahnya justru malah antinasionalisme dan memanfaatkan platform media sosial," kata Arsul Sani di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Menurutnya, pemanfaatan platform digital oleh penceramah masih menjadi kendala kurang masifnya diseminasi dakwah terkait konsep hubhul wathon minal iman atau nasionalisme. Arsul menilai, sebenarnya banyak penceramah maupun ustaz yang mengangkat syiar dakwah nasionalisme, tapi sayangnya kurang familiar dengan teknologi.



"Sehingga dakwah yang isinya moderat dan mengangkat semangat nasionalisme itu menjadi tidak tersebarkan. Karena tidak tersebarkan, maka dinilai kurang tergelorakan," katab Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP ini.

Arsul menilai permasalahan ini bisa diatasi dengan memberikan fasilitas dalam hal diseminasi, mendorong penyebaran konten dakwah positif di ruang-ruang digital. "Karena itu perlu di fasilitasi oleh pemerintah dalam hal ini BNPT (Badan Nasional Peannggulangan Terorisme). Potongan ceramah-ceramah pendek atau film yang berisi konsep tentang bahwa nasionalisme itu kompatibel dengan ajaran Islam. Itu harus disebarkan," tutur pria kelahiran Pekalongan, 8 Januari 1964 ini.

Baca juga: Tindaklanjuti SE Menag, Kemenag Cimahi Susun Peta Dakwah Kewilayahan

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More