Kemenkes: Kasus Omicron di Indonesia Mencapai 3.161
Kamis, 03 Februari 2022 - 05:45 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi Indonesia bakal mengalami gelombang ketiga Covid-19 dalam waktu dekat ini. Salah satu penyebabnya, muncul varian baru Covid-19 jenis Omicron.
Omicron mulai terdeteksi muncul di Indonesia pada pertengahan Desember 2021. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menduga kasus pertama Omicron di Indonesia terjadi pada akhir November 2021. Omicron diduga dibawa oleh warga Indonesia yang baru tiba dari Nigeria.
Saat ini, Kemenkes mencatat ada sebanyak 3.161 kasus Omicron di Indonesia sejak pertama kali terdeteksi. Mayoritas kasus Omicron berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sebanyak 1.661 dan transmisi lokal berjumlah 1.247.
"Masih di PE (Penyelidikan Epidemiologi) 253 kasus," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi saat dikonfirmasi, Kamis (3/2/2022).
Berdasarkan hasil analisis dan pemantauan Kemenkes, kata Nadia, terdapat lima orang yang meninggal dunia akibat Omicron. Kemenkes memprediksi lonjakan atau puncak kasus gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi pada Minggu ketiga dan keempat bulan ini.
"Prediksinya (puncak gelombang ketiga) sekitar Minggu ketiga atau keempat Februari, jumlah belum dapat dipastikan," ujarnya.
Kemenkes mewakili pemerintah hingga saat ini masih terus mengupayakan agar Omicron tidak menjadi gelombang badai yang mematikan seperti varian delta sebelumnya. Salah satunya, dengan mempercepat vaksinasi tahap tiga (booster). "Prokes, percepatan booster, testing dan tracing dan penggunaan PL yang konsisten," ucapnya.
Omicron mulai terdeteksi muncul di Indonesia pada pertengahan Desember 2021. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menduga kasus pertama Omicron di Indonesia terjadi pada akhir November 2021. Omicron diduga dibawa oleh warga Indonesia yang baru tiba dari Nigeria.
Saat ini, Kemenkes mencatat ada sebanyak 3.161 kasus Omicron di Indonesia sejak pertama kali terdeteksi. Mayoritas kasus Omicron berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sebanyak 1.661 dan transmisi lokal berjumlah 1.247.
"Masih di PE (Penyelidikan Epidemiologi) 253 kasus," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi saat dikonfirmasi, Kamis (3/2/2022).
Berdasarkan hasil analisis dan pemantauan Kemenkes, kata Nadia, terdapat lima orang yang meninggal dunia akibat Omicron. Kemenkes memprediksi lonjakan atau puncak kasus gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi pada Minggu ketiga dan keempat bulan ini.
"Prediksinya (puncak gelombang ketiga) sekitar Minggu ketiga atau keempat Februari, jumlah belum dapat dipastikan," ujarnya.
Kemenkes mewakili pemerintah hingga saat ini masih terus mengupayakan agar Omicron tidak menjadi gelombang badai yang mematikan seperti varian delta sebelumnya. Salah satunya, dengan mempercepat vaksinasi tahap tiga (booster). "Prokes, percepatan booster, testing dan tracing dan penggunaan PL yang konsisten," ucapnya.
(hab)
Lihat Juga :
tulis komentar anda