SBY Tegaskan Kekuasaan Harus Lurus dan Dikontrol
Senin, 31 Januari 2022 - 17:53 WIB
"The exercise of power must be correct. Correct dalam arti tidak ada abuse of power, kemudian semuanya for the sake of our people interest, rakyat kita. Kemudian semua tahu mengapa itu perlu dilakukan, power must not go unchecked. Siapa yang mengecek? Another power. Ada check and balances dalam Trias Politica, misalnya antara legislatif, eksekutif, yudikatif. Check and balances antara negara dengan rakyat, pemimpin dengan yang dipimpin. Itu indah sekali, dalam rangka to ensure bahwa tidak ada itu power should not be unchecked, mesti ada pengecekannya," katanya.
Dalam kaitan itu, diakui SBY, memang akan sangat dinamis dan beragam, tapi dengan kontrol dari rakyat, aktivis, dan civil society, pemimpin tidak akan salah jalan, tidak akan mengambil keputusan yang sangat bertentangan dengan kehendak rakyat dan kebijakan yang juga tidak sesuai dengan aspirasi rakyat.
"Dari the exercise of power adalah the use of freedom. Not only power they can corrupt, freedom too can corrupt (bukan hanya kekuasaan yang bisa dikorupsi, kebebasan juga bisa dikorupsi). Absolute power tends to corrupt absolutely, absolute liberty too can corrupt (kekuasaan yang absolut bisa menyebabkan korupsi yang absolut, begitu juga dengan kebebasan yang absolut yang bisa menyebabkan korupsi). Principal of balance (prinsip keseimbanhan) jadi sangat penting, itulah pergulatan dunia politik, demokrasi kaum aktivis," katanya.
"Kita sebagai young nation, young democracy yang dari hari ke hari terus menyempurnakan demokrasi kita, sebagusnya tidak pernah lelah untuk belajar dan belajar. Dan insyaAllah masa depan kita demokrasi kita akan makin baik, sehingga prinsip dari oleh dan untuk rakyat dapat dipenuhi," katanya.
Dalam kaitan itu, diakui SBY, memang akan sangat dinamis dan beragam, tapi dengan kontrol dari rakyat, aktivis, dan civil society, pemimpin tidak akan salah jalan, tidak akan mengambil keputusan yang sangat bertentangan dengan kehendak rakyat dan kebijakan yang juga tidak sesuai dengan aspirasi rakyat.
"Dari the exercise of power adalah the use of freedom. Not only power they can corrupt, freedom too can corrupt (bukan hanya kekuasaan yang bisa dikorupsi, kebebasan juga bisa dikorupsi). Absolute power tends to corrupt absolutely, absolute liberty too can corrupt (kekuasaan yang absolut bisa menyebabkan korupsi yang absolut, begitu juga dengan kebebasan yang absolut yang bisa menyebabkan korupsi). Principal of balance (prinsip keseimbanhan) jadi sangat penting, itulah pergulatan dunia politik, demokrasi kaum aktivis," katanya.
"Kita sebagai young nation, young democracy yang dari hari ke hari terus menyempurnakan demokrasi kita, sebagusnya tidak pernah lelah untuk belajar dan belajar. Dan insyaAllah masa depan kita demokrasi kita akan makin baik, sehingga prinsip dari oleh dan untuk rakyat dapat dipenuhi," katanya.
(abd)
tulis komentar anda