Mandalika sebagai Destinasi Wisata
Jum'at, 21 Januari 2022 - 15:37 WIB
Pada 18-20 Maret 2022 nanti, MotoGP akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika. Momen ini diyakini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Mandalika dan sekitarnya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memproyeksikan jumlah penonton, total seluruhnya sekitar 100.000 orang. Sekitar 90% didominasi wisatawan domestik, dan selebihnya wisatawan asing. Rasionalitas prediksi demikian, didasarkan pada gelaran World Superbike Mandalika 2021 lalu. Oleh karenanya, pemerintah terus memprioritaskan dan mempersiapkan berbagai akomodasi dan ketersediaan penginapan.
Sisi lain yang mesti diperhatikan adalah dukungan masyarakat setempat terhadap DPSP dan KEK Mandalika. Beberapa waktu lau, sejumlah warga setempat berdemonstrasi pada hari pertama ajang World Superbike (WSBK) 2021. Para demonstras adalah sejumlah pemilik lahan, yang merasa tanahnya dicaplok untuk pembangunan Sirkuit Mandalika. Pada kesempatan itu, para pemilik lahan menggelar spanduk di depan Sirkuit Mandalika. Noda hitam seperti ini, mesti diselesaikan dengan tuntas, agar kepariwisataan betul-betul berbau harum, berwarna cerah, dan indah.
Merujuk pada data di atas, kiranya cukup rasional, sektor pariwisata dijadikan sebagai pendorong aktivitas perekonomian. Dinamika perekonomian dari industri pariwisata, senantiasa melibatkan banyak perusahaan-perusahaan besar nasional maupun transnasional. Keuntungannya, dapat dirasakan pada level regional, nasional, dan lokal.
Peningkatan destinasi dan investasi pariwisata, menjadi kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha, dan infrastruktur. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang pertumbuhannya amat cepat. Dipastikan ke depan, sektor pariwisata terus mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan.
Ke depan, pengembangan DPSP dan KEK Mandalika, perlu mempertimbangkan aspek sosiologis-kultural. Serangkaian tata nilai, konsep, asas, dan aspirasi masyarakat setempat dan sekitarnya, mesti disatu-padukan dengan kehendak pemerintah. Keterpaduan pengembangan DPSP dan KEK secara bottom up dan top down, merupakan kunci keberhasilan pengembangan Mandalika sebagai distinasi wisata seluruhnya.
Sisi lain yang mesti diperhatikan adalah dukungan masyarakat setempat terhadap DPSP dan KEK Mandalika. Beberapa waktu lau, sejumlah warga setempat berdemonstrasi pada hari pertama ajang World Superbike (WSBK) 2021. Para demonstras adalah sejumlah pemilik lahan, yang merasa tanahnya dicaplok untuk pembangunan Sirkuit Mandalika. Pada kesempatan itu, para pemilik lahan menggelar spanduk di depan Sirkuit Mandalika. Noda hitam seperti ini, mesti diselesaikan dengan tuntas, agar kepariwisataan betul-betul berbau harum, berwarna cerah, dan indah.
Merujuk pada data di atas, kiranya cukup rasional, sektor pariwisata dijadikan sebagai pendorong aktivitas perekonomian. Dinamika perekonomian dari industri pariwisata, senantiasa melibatkan banyak perusahaan-perusahaan besar nasional maupun transnasional. Keuntungannya, dapat dirasakan pada level regional, nasional, dan lokal.
Peningkatan destinasi dan investasi pariwisata, menjadi kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, pengembangan usaha, dan infrastruktur. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang pertumbuhannya amat cepat. Dipastikan ke depan, sektor pariwisata terus mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan.
Ke depan, pengembangan DPSP dan KEK Mandalika, perlu mempertimbangkan aspek sosiologis-kultural. Serangkaian tata nilai, konsep, asas, dan aspirasi masyarakat setempat dan sekitarnya, mesti disatu-padukan dengan kehendak pemerintah. Keterpaduan pengembangan DPSP dan KEK secara bottom up dan top down, merupakan kunci keberhasilan pengembangan Mandalika sebagai distinasi wisata seluruhnya.
(bmm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda