Nekat! Kolonel Pentolan Intelijen Ini Berani Lawan Sepupunya yang Berpangkat Jenderal
Minggu, 09 Januari 2022 - 05:29 WIB
Tak butuh waktu lama, pelaku penggranatan berhasil diidentifikasi oleh militer. Dipimpin Komandan Komando Militer Kota Besar Djakarta Raya Mayor Dachjar, para pelaku penghuni asrama Sumbawa langsung ditangkap.
Keempat pelaku kemudian divonis hukuman mati. "Sebab utama begitu cepatnya pelaku Peristiwa Cikini ditangkap adalah pengkhianatan seorang penghuni asrama Sumbawa itu," tulis Peter Kasenda.
Para pelaku penggranatan memang kenal dekat dengan Lubis. Mereka menganggap Lubis tokoh penting yang sejalan, "ketua" penentang Soekarno. Dalam pandangan mereka, Soekarno merupakan pelindung komunis dan penghambat perkembangan Islam. Mereka kerap bertemu dan berdiskusi. Tetapi Lubis kerap berpesan agar tak menggunakan kekerasan dalam mewuijudkan cita-cita.
"Saya memang kenal orang-orangnya. Tersangkut boleh saja. Tapi kalau saya dikatakan menyuruh mereka, itu sangat keliru sama sekali," tegas Lubis.
Hingga hari ini, peran Lubis tak diketahui pasti dalam Peristiwa Cikini. Lubis diketahui hanya kenal secara pribadi dengan para pelaku. Hubungan struktural formal Lubis dan para pelaku tak pernah terbukti. Apalagi perintah tertulis atau lisan untuk melakukan perlawanan dengan kekerasan hingga memakan korban jiwa.
Lubis tak pernah duduk di pesakitan. Permintaannya kepada jaksa agung agar tuduhan keterlibatannya dalam Peristiwa Cikini diperiksa, tak pernah ditanggapi. "Masalah itu sudah selesai," jawab pihak pemerintah sebagaimana ditulis R Leiressa dalam PRRI Permesta: Strategi Membangun Indonesia Tanpa Komunisme.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
Keempat pelaku kemudian divonis hukuman mati. "Sebab utama begitu cepatnya pelaku Peristiwa Cikini ditangkap adalah pengkhianatan seorang penghuni asrama Sumbawa itu," tulis Peter Kasenda.
Para pelaku penggranatan memang kenal dekat dengan Lubis. Mereka menganggap Lubis tokoh penting yang sejalan, "ketua" penentang Soekarno. Dalam pandangan mereka, Soekarno merupakan pelindung komunis dan penghambat perkembangan Islam. Mereka kerap bertemu dan berdiskusi. Tetapi Lubis kerap berpesan agar tak menggunakan kekerasan dalam mewuijudkan cita-cita.
"Saya memang kenal orang-orangnya. Tersangkut boleh saja. Tapi kalau saya dikatakan menyuruh mereka, itu sangat keliru sama sekali," tegas Lubis.
Baca Juga
Hingga hari ini, peran Lubis tak diketahui pasti dalam Peristiwa Cikini. Lubis diketahui hanya kenal secara pribadi dengan para pelaku. Hubungan struktural formal Lubis dan para pelaku tak pernah terbukti. Apalagi perintah tertulis atau lisan untuk melakukan perlawanan dengan kekerasan hingga memakan korban jiwa.
Lubis tak pernah duduk di pesakitan. Permintaannya kepada jaksa agung agar tuduhan keterlibatannya dalam Peristiwa Cikini diperiksa, tak pernah ditanggapi. "Masalah itu sudah selesai," jawab pihak pemerintah sebagaimana ditulis R Leiressa dalam PRRI Permesta: Strategi Membangun Indonesia Tanpa Komunisme.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
(kri)
tulis komentar anda