Hentikan Menjelekkan Negeri Sendiri
Rabu, 10 Juni 2020 - 12:52 WIB
Shamsi Ali
Diaspora Indonesia di New York
BEBERAPA hari lalu saya mendapat kiriman video dari seseorang tentang seorang warga Indonesia ikut orasi dalam sebuah demonstrasi di sebuah kota di Amerika. Ketika itu saya tidak kenal siapa gerangan dan di kota mana acara itu terjadi.
Yang pasti awalnya saya bangga. Selama 23 tahun lebih saya tinggal di Amerika hampir belum pernah menemukan warga yang menonjol dalam acara-acara publik atau kemasyarakatan, apalagi menjadi seorang pembicara. Tentu bagi saya hal seperti ini harus didukung dan membanggakan sebagai sesama diaspora Indonesia di Amerika. (Baca juga: Viral, Aksi Simpati Demonstran di AS Lindungi Umat Islam Sedang Salat )
Sejujurnya saya tidak terlalu memperhatikan konten pidatonya. Entah kenapa saya lewatkan begitu saja. Barangkali karena saya terlalu terobsesi untuk melihat putra-putrì bangsa ini tampil di garda depan untuk mengharumkan nama bangsa dan negara.
Dan saya tidak terlalu membeda-bedakan siapa saja yang punya kapabilitas untuk itu. Tidak peduli ras, etnis, asal daerah, maupun agama apapun yang mereka anut. Saya akan bangga melihat teman-teman Muslim Indonesia maju dan dikenal di Amerika. Saya juga akan bangga melihat teman-teman Kristiani, Hindu atau Budha untuk maju dan memainkan peranannya di Amerika. (Baca juga: Viral, Anak Muda Diduga WNI Pukul Roboh Pria Rasis di AS )
Tiba-tiba saja kemarin media sosial saya, baik WhatsApp, Facebook, maupun Twitter dibombardir pertanyaan tentang siapa orang di video itu. Terus terang saya tidak kenal dan tidak juga tahu di kota mana.
Akhirnya sekali lagi saya dengarkan video itu dengan baik dan teliti. Tiba-tiba pendengaran saya seperti tertusuk oleh pidato itu. Isinya begitu menyinggung perasaan. Betapa tidak. Di depan warga Amerika yang marah, ia menyebutkan Indonesia sebagai negara yang prejudice, diskriminatif, dan tidak memberikan kebebasan kepada minoritas. (Baca juga: Rasisme & Ketimpangan Sosial di Amerika )
Sejujurnya pidato orang tersebut secara umum bagus. Karena mendukung saudara-saudara warga minoritas Amerika, khususnya warga hitam dalam perjuangan mencari keadilan dan kesetaraan. Sayangnya di awal pidato itu nama Indonesia ditampilkan dengan wajah buruk.
Diaspora Indonesia di New York
BEBERAPA hari lalu saya mendapat kiriman video dari seseorang tentang seorang warga Indonesia ikut orasi dalam sebuah demonstrasi di sebuah kota di Amerika. Ketika itu saya tidak kenal siapa gerangan dan di kota mana acara itu terjadi.
Yang pasti awalnya saya bangga. Selama 23 tahun lebih saya tinggal di Amerika hampir belum pernah menemukan warga yang menonjol dalam acara-acara publik atau kemasyarakatan, apalagi menjadi seorang pembicara. Tentu bagi saya hal seperti ini harus didukung dan membanggakan sebagai sesama diaspora Indonesia di Amerika. (Baca juga: Viral, Aksi Simpati Demonstran di AS Lindungi Umat Islam Sedang Salat )
Sejujurnya saya tidak terlalu memperhatikan konten pidatonya. Entah kenapa saya lewatkan begitu saja. Barangkali karena saya terlalu terobsesi untuk melihat putra-putrì bangsa ini tampil di garda depan untuk mengharumkan nama bangsa dan negara.
Dan saya tidak terlalu membeda-bedakan siapa saja yang punya kapabilitas untuk itu. Tidak peduli ras, etnis, asal daerah, maupun agama apapun yang mereka anut. Saya akan bangga melihat teman-teman Muslim Indonesia maju dan dikenal di Amerika. Saya juga akan bangga melihat teman-teman Kristiani, Hindu atau Budha untuk maju dan memainkan peranannya di Amerika. (Baca juga: Viral, Anak Muda Diduga WNI Pukul Roboh Pria Rasis di AS )
Tiba-tiba saja kemarin media sosial saya, baik WhatsApp, Facebook, maupun Twitter dibombardir pertanyaan tentang siapa orang di video itu. Terus terang saya tidak kenal dan tidak juga tahu di kota mana.
Akhirnya sekali lagi saya dengarkan video itu dengan baik dan teliti. Tiba-tiba pendengaran saya seperti tertusuk oleh pidato itu. Isinya begitu menyinggung perasaan. Betapa tidak. Di depan warga Amerika yang marah, ia menyebutkan Indonesia sebagai negara yang prejudice, diskriminatif, dan tidak memberikan kebebasan kepada minoritas. (Baca juga: Rasisme & Ketimpangan Sosial di Amerika )
Sejujurnya pidato orang tersebut secara umum bagus. Karena mendukung saudara-saudara warga minoritas Amerika, khususnya warga hitam dalam perjuangan mencari keadilan dan kesetaraan. Sayangnya di awal pidato itu nama Indonesia ditampilkan dengan wajah buruk.
Lihat Juga :
tulis komentar anda