Elektabilitas Ganjar Meningkat, PDIP: Saat Ini Bukan Situasi Normal

Rabu, 10 Juni 2020 - 09:35 WIB
"Apakah sama (peluang Anies-red) sampai 2024? Begitu pula Pak RK (Ridwan Kamil), Bu Khofifah, begitu pula Mas Ganjar. Itu kalau ditanyakan ke lembaga survei juga tidak bisa menjamin itu," tuturnya.

Dia menilai saat ini belum waktu yang pas dan terlalu jauh untuk memikirkan peluang pada Pemilu 2024. Apalagi, situasi sekarang negara juga sedang berjuang melawan pandemi Covid-19.

"Kita pun masih mengatasi bagaimana bisa melewati pandemi Covid-19 ini. Dan jujur secara formal di rapat DPP, kami belum pernah membahas hal ini baik secara formal maupun nonformal, masih terlalu jauh," urainya.

Disinggung mengenai strategi PDIP menghadapi Pemilu 2024, Eriko lagi-lagi mengatakan bahwa saat ini strategi yang sedang dirumuskan PDIP adalah bagaimana menghadapi Pilkada Serentak di 270 kabupaten/kota dan provinsi pada 9 Desember 2020 mendatang.

"Apa pun juga, kemenangan Pilkada 2020 adalah batu penjuru untuk kemenangan di 2024, apa pun itu. Kami sama sekali belum membahas strategi atau berfikir untuk 2024. Tapi tentunya kalau pribadi-pribadi mempunyai pemikiran dan itu di PDI Perjuangan sangat sah sebelum diputuskan Ketua Umum, ada yang berpikiran si A, si B, si C, wajar-wajar saja. Tapi secara resmi partai membahas ini, baik formal maupun nonformal, belum ada," tuturnya.

Dengan adanya tren kenaikan elektabilitas Ganjar Pranowo, apakah mungkin ke depan ganjar akan menggeser peluang "puteri mahkota" Puan Maharani dalam Pemilu 2024? Eriko menegaskan bahwa partainya belum membahas sampai sejauh itu.

"Tapi tentunya seperti Mbak Puan atau siapa pun yang dianggap mempunyai peluang, sah-sah saja orang mempunyai preferensi dalam hal itu. Sebagai pribadi, misalnya, saya lebih prefer kepada Mbak Puan atau siapa, itu sah-sah saja. Tapi sekali lagi ini masih panjang," katanya.

Dia mencontohkan ketika PDIP mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres di Pemilu 2014, menurut Eriko keputusannya juga tidak terlalu jauh. Termasuk ketika mengusung Jokowi maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Saat Pak Jokowi maju sebagai capres bukan waktu yang terlalu jauh, kira-kira hanya 1,5 tahun sebelum pilpres. Begitu pula Pak Jokowi sebagai cagub DKI, hanya beberapa bulan sebelum pendaftaran, baru kita merumuskan hal itu. Bahkan sudah sangat mepet," tuturnya.

Menurut Eriko, dalam dunia politik, akumulasi momentum itu masih memerlukan waktu. "Kalau sekarang ada Mbak Puan, Mas Prananda, ada Mas Ganjar, ada Mas Hendi, ada Mas Anas, ada Bu Risma, ada Pak Ari Batubara, itu kan kader-kader yang potensial dari PDIP sangat banyak. Belum lagi di ketua-ketua DPRD, tapi semua ini kan belum terakumulasi," tuturnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More