Ketum PBNU Gus Yahya: Kiai Said Aqil Siradj Guru Saya
Kamis, 30 Desember 2021 - 14:46 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya sempat mencium tangan dan pipi Kiai Said Aqil Siradj (SAS) setelah pelaksanaan Muktamar ke-34 NU selesai.
Menurut Gus Yahya, sikap itu tidak memiliki makna tertentu. Alasan lainnya adalah untuk menghormati Kiai Said yang dianggapnya sebagai guru. "Iya beliau guru saya, ada Muktamar atau tidak saya cium tangan gitu saja. Itu juga satu hal naluriah saja, apa yang disampaikan tidak ada," ujar Yahya saat ditemui MNC Portal di Kantor PBNU Jakarta, Kamis,(30/12/2021).
Gus Yahya mengaku hal ini sebagai ciri khas NU. Di mana rata-rata pengurus tidak lain adalah santri dari berbagai daerah di Indonesia. "Iya saya santri, beliau guru saya,"ujarnya.
Sebelumnya, usai perhelatan Muktamar Gus Yahya juga pernah mengatakan Kiai Said merupakan guru yang telah banyak memberikan pengalaman. "Paling awal saya haturkan terima kasih kepada guru saya, yang mendidik saya, menggembleng dan menguji saya tetapi juga membuka jalan untuk saya dan membesarkan saya yaitu Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj," tutur Gus Yahya.
Gus Yahya mengaku, tak bisa mengganti secara penuh kebaikan yang diberikan Kiai Said selama ini. Keberhasilan yang diperoleh PBNU, kata Gus Yahya, tak bisa dilepaskan begitu saja dari peran serta Kiai Said Aqil. "Saya tidak tahu apakah akan cukup umur saya untuk membalas jasa-jasa beliau. Kalau ada yang patut dipuji, beliau yang harus dipuji," katanya.
Menurut Gus Yahya, sikap itu tidak memiliki makna tertentu. Alasan lainnya adalah untuk menghormati Kiai Said yang dianggapnya sebagai guru. "Iya beliau guru saya, ada Muktamar atau tidak saya cium tangan gitu saja. Itu juga satu hal naluriah saja, apa yang disampaikan tidak ada," ujar Yahya saat ditemui MNC Portal di Kantor PBNU Jakarta, Kamis,(30/12/2021).
Gus Yahya mengaku hal ini sebagai ciri khas NU. Di mana rata-rata pengurus tidak lain adalah santri dari berbagai daerah di Indonesia. "Iya saya santri, beliau guru saya,"ujarnya.
Sebelumnya, usai perhelatan Muktamar Gus Yahya juga pernah mengatakan Kiai Said merupakan guru yang telah banyak memberikan pengalaman. "Paling awal saya haturkan terima kasih kepada guru saya, yang mendidik saya, menggembleng dan menguji saya tetapi juga membuka jalan untuk saya dan membesarkan saya yaitu Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj," tutur Gus Yahya.
Gus Yahya mengaku, tak bisa mengganti secara penuh kebaikan yang diberikan Kiai Said selama ini. Keberhasilan yang diperoleh PBNU, kata Gus Yahya, tak bisa dilepaskan begitu saja dari peran serta Kiai Said Aqil. "Saya tidak tahu apakah akan cukup umur saya untuk membalas jasa-jasa beliau. Kalau ada yang patut dipuji, beliau yang harus dipuji," katanya.
(cip)
tulis komentar anda