Maju Jadi Calon Ketum PBNU, Said Aqil: Saya Terima Permintaan dan Perintah Kiai Sepuh
Rabu, 08 Desember 2021 - 16:23 WIB
JAKARTA - KH Said Aqil Siroj menyatakan siap maju kembali menjadi calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ). Keputusan ini diambil setelah dirinya menerima permintaan dan perintah dari para kiai sepuh se-Indonesia.
"Setelah saya anggap cukup ziarah ke para aulia itu, saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati. Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sesepuh," kata Kiai Said dalam konferensi pers di Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).
Kiai Said menjelaskan, para kiai sepuh yang memintanya kembali memimpin PBNU antara lain Maulana Habib Luthfi (Perkalongan), Tuan Guru Turmudzi (Lombok), Kiai Haji Muhtadi (Banten), Hadrutosyah Kiai Timrois Kalimutu (Kendal), KH Agoes Ali Masyhuri (Sidoarjo), dan Kiai Bustomi (Tasikmalaya).
Baca juga: PBNU Perintahkan Panitia Muktamar Urus Perizinan
Setelah mendengar permintaan tersebut, Said Aqil mengaku merenung panjang sebelum mengambil keputusan untuk menerima permintaan para kiai sepuh tersebut. Sebab itu, Kiai Said menyebutkan bahwa dirinya melakukan ziarah ke makam-makam para aulia.
"Saya berpikir panjang bertafakur, merenungkan kembali, apakah permintaan itu saya ikuti atau tidak. Dengan melakukan istikharah dan ziarah ke makam-makam para aulia, antara lain saya ziarah ke Luar Batang dan ziarah ke Sunan Gunung Jati, ziarah ke Sunan Ampel Surabaya, ke Madura Bangkalan, ke Gus Dur. Saya setelah anggap cukup ziarah ke para aulia itu saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati," tutur Said Aqil.
"Untuk meneruskan kembali program NU dalam 5 tahun ke depan. Antara lain menuntaskan program dan terobosan yang telah kita rintis, pembangunan Universitas NU dan ITS NU yang sampai saat ini, ketika periode Menteri Pak Nuh 24, periode Menteri Pak Nasir sampai ke 38. Periode Pak Nadiem ini ditambah 5 jadi 43," katanya.
Baca juga: Rais Aam PBNU Sebut Tak Ada Intrik dalam Pelaksanaan Muktamar ke-34 NU
Selain itu, kata Kiai Said, program pengiriman mahasiswa S1, S2, S3 berbagai bidang seperti sains dan teknologi ke Eropa, Amerika, Australia, Rusia, China, dan India. Yang jurusan agama ke Maroko, Al Azhar Mesir, dan Saudi Arabia. Menurutnya, program tersebut dijalankan agar dapat mencetak kader-kader NU yang handal yang betul-betul memahami agama Islam sebagai agama kemanusiaan, agama peradaban, agama kebudayaan.
"Bukan hanya pemahaman teologi dan syariah. Juga kemandirian ekonomi, digitalisasi, database, dan layanan bagi warga NU, inshaAllah akan kita teruskan, kita sempurnakan, kita tingkatkan yang sekarang sudah kita mulai di periode sekarang ini," kata Kiai Said.
"Setelah saya anggap cukup ziarah ke para aulia itu, saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati. Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sesepuh," kata Kiai Said dalam konferensi pers di Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).
Kiai Said menjelaskan, para kiai sepuh yang memintanya kembali memimpin PBNU antara lain Maulana Habib Luthfi (Perkalongan), Tuan Guru Turmudzi (Lombok), Kiai Haji Muhtadi (Banten), Hadrutosyah Kiai Timrois Kalimutu (Kendal), KH Agoes Ali Masyhuri (Sidoarjo), dan Kiai Bustomi (Tasikmalaya).
Baca juga: PBNU Perintahkan Panitia Muktamar Urus Perizinan
Setelah mendengar permintaan tersebut, Said Aqil mengaku merenung panjang sebelum mengambil keputusan untuk menerima permintaan para kiai sepuh tersebut. Sebab itu, Kiai Said menyebutkan bahwa dirinya melakukan ziarah ke makam-makam para aulia.
"Saya berpikir panjang bertafakur, merenungkan kembali, apakah permintaan itu saya ikuti atau tidak. Dengan melakukan istikharah dan ziarah ke makam-makam para aulia, antara lain saya ziarah ke Luar Batang dan ziarah ke Sunan Gunung Jati, ziarah ke Sunan Ampel Surabaya, ke Madura Bangkalan, ke Gus Dur. Saya setelah anggap cukup ziarah ke para aulia itu saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati," tutur Said Aqil.
"Untuk meneruskan kembali program NU dalam 5 tahun ke depan. Antara lain menuntaskan program dan terobosan yang telah kita rintis, pembangunan Universitas NU dan ITS NU yang sampai saat ini, ketika periode Menteri Pak Nuh 24, periode Menteri Pak Nasir sampai ke 38. Periode Pak Nadiem ini ditambah 5 jadi 43," katanya.
Baca juga: Rais Aam PBNU Sebut Tak Ada Intrik dalam Pelaksanaan Muktamar ke-34 NU
Selain itu, kata Kiai Said, program pengiriman mahasiswa S1, S2, S3 berbagai bidang seperti sains dan teknologi ke Eropa, Amerika, Australia, Rusia, China, dan India. Yang jurusan agama ke Maroko, Al Azhar Mesir, dan Saudi Arabia. Menurutnya, program tersebut dijalankan agar dapat mencetak kader-kader NU yang handal yang betul-betul memahami agama Islam sebagai agama kemanusiaan, agama peradaban, agama kebudayaan.
"Bukan hanya pemahaman teologi dan syariah. Juga kemandirian ekonomi, digitalisasi, database, dan layanan bagi warga NU, inshaAllah akan kita teruskan, kita sempurnakan, kita tingkatkan yang sekarang sudah kita mulai di periode sekarang ini," kata Kiai Said.
(abd)
tulis komentar anda