Pertemuan Megawati-Prabowo Dicibir, PDIP Nilai Elite Demokrat Kekanak-kanakan

Senin, 22 November 2021 - 23:14 WIB
Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus menilai pernyataan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng soal pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kekanak-kanakan. Foto/Instagram Puan maharani
JAKARTA - Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus menilai pernyataan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng soal pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto penuh prasangka, sangat tidak etis, dan kekanak-kanakan.

"Sebagai elite politik partai, Andi Mallarangeng seharusnya bisa menjaga perkataannya agar tidak terkesan ngawur dan ngasal. Pertemuan Ibu Megawati dengan Prabowo hanyalah sebuah kebetulan belaka saat seremoni pelantikan Panglima TNI," ujar Deddy, Senin (22/11/2021). Baca juga: Usai Pertemuan Megawati dan Prabowo, Harapan Ganjar Dinilai Masih Terbuka

Ia meminta Andi Mallarangeng berpikir lebih jauh dengan logika apakah kedua tokoh itu kekurangan tempat untuk bertemu sehingga harus menggunakan istana untuk membicarakan masalah internal.



"Sebagai seorang intelektual seharusnya Alfian Malarangeng punya imajinasi dan nurani yang baik, bukan membuat keonaran seolah-olah kedua tokoh itu memakai ruang istana untuk kepentingan partai," jelas Deddy.

Pertemuan spontan itu dikatakannya sifatnya silaturahmi dan merupakan hal yang wajar saja memanfaatkan waktu untuk sekadar saling sapa. Sebagai tokoh politik nasional, hal yang lumrah saja mereka membicarakan sambil lalu kondisi politik dan kebangsaan terkini.

"Apalagi keduanya sama-sama intens terlibat belakangan ini dalam kaitannya dengan Universitas Pertahanan, meski hanya melalui aplikasi zoom. Jadi saya kira wajar saja sebagai orang timur menyempatkan diri untuk bersilaturahmi saat bertemu muka. Kedua tokoh ini orang yang mengerti adab yang baik layaknya orang Timur," pungkas Deddy.

Sebelumnya, Andi Mallarangeng mengaku heran dengan pertemuan Megawati dan Prabowo bisa terjadi di Istana Negara. Bahkan pertemuan itu terjadi tanpa ada Presiden Joko Widodo.

"Bagaimana mungkin ada orang-orang yang bukan Presiden menjabat, melakukan pertemuan politik kepartaian di Istana Presiden. Presiden saja tidak pantas melakukannya. Apakah sudah mendapat izin Presiden?" ujar Andi Mallarangeng, mantan jubir dan menteri di era SBY itu.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More