Muhaimin Dorong Pemerintah Berikan Perhatian Lebih bagi Industri Kreatif
Jum'at, 05 November 2021 - 12:34 WIB
JAKARTA - Siapa tak kenal serial animasi Nussa dan Rara (Nussa). Di balik animasi fenomenal karya anak bangsa itu ternyata berdiri sosok-sosok kreatif yang punya idealisme tinggi.
Hal itu terungkap dari kunjungan dadakan Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) ke rumah produksi Nussa di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis, (4/11/2021).
Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini disambut langsung CEO Nussa, Aditya Triantoro, CCO Nussa, Bony Wirasmoro, dan COO Nussa, Ricky Manopo. Gus Muhaimin yang didampingi Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda pun sempat diajak tour singkat untuk melihat perlengkapan produksi serial Nussa.
“Pantas saja kalo Nussa yang bagus dari segi produksi dan kontennya, ternyata tim yang handle adalah para animator top dunia,” ujar Gus Muhaimin.
Dia mengungkapkan keluarga utama anak-anaknya sangat menggemari serial Nussa yang tayang melalui platform youtube. Bahkan anaknya yang kebetulan juga bernama Rara, tidak bisa tidur jika belum menonton tayangan Nussa.
“Anak saya si Rara sangat mengemari serial Nussa, dari situ saya juga ikut nonton dan tahu konten dari Nussa sangat bagus dan penuh dengan unsur mendidik,” katanya.
Gus Muhaimin mengatakan Indonesia sangat butuh serial seperti Nussa. Dulu Indonesia punya serial legendaris seperti si Unyil yang mengabungkan unsur edukasi dan entertainment. Namun karena penggarapannya masih tradisional dan tidak segera di-update, serial tersebut akhirnya ditinggalkan penontonnya.
“Pada jamannya Si Unyil cukup digemari karena ada unsur ‘Eduitment’ di situ. Tetapi karena pengarapannya masih tradisional akhirnya banyak anak-anak kita yang menggemari serial dari luar negeri yang lebih menarik dilihat seperti Upin-Ipin atau serial garapan Disney maupun berbagai rumah produksi dari luar negeri,” katanya.
Ketua Umum DPP PKB itu menegaskan Indonesia butuh lebih banyak serial animasi berkualitas untuk mengimbangi gempuran konten-konten negatif yang banyak berseliweran di berbagai platform media sosial. Apalagi saat ini penggunaan gadget di kalangan anak-anak Indonesia hampir tidak bisa dibendung lagi.
Hal itu terungkap dari kunjungan dadakan Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) ke rumah produksi Nussa di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis, (4/11/2021).
Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini disambut langsung CEO Nussa, Aditya Triantoro, CCO Nussa, Bony Wirasmoro, dan COO Nussa, Ricky Manopo. Gus Muhaimin yang didampingi Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda pun sempat diajak tour singkat untuk melihat perlengkapan produksi serial Nussa.
“Pantas saja kalo Nussa yang bagus dari segi produksi dan kontennya, ternyata tim yang handle adalah para animator top dunia,” ujar Gus Muhaimin.
Dia mengungkapkan keluarga utama anak-anaknya sangat menggemari serial Nussa yang tayang melalui platform youtube. Bahkan anaknya yang kebetulan juga bernama Rara, tidak bisa tidur jika belum menonton tayangan Nussa.
“Anak saya si Rara sangat mengemari serial Nussa, dari situ saya juga ikut nonton dan tahu konten dari Nussa sangat bagus dan penuh dengan unsur mendidik,” katanya.
Gus Muhaimin mengatakan Indonesia sangat butuh serial seperti Nussa. Dulu Indonesia punya serial legendaris seperti si Unyil yang mengabungkan unsur edukasi dan entertainment. Namun karena penggarapannya masih tradisional dan tidak segera di-update, serial tersebut akhirnya ditinggalkan penontonnya.
“Pada jamannya Si Unyil cukup digemari karena ada unsur ‘Eduitment’ di situ. Tetapi karena pengarapannya masih tradisional akhirnya banyak anak-anak kita yang menggemari serial dari luar negeri yang lebih menarik dilihat seperti Upin-Ipin atau serial garapan Disney maupun berbagai rumah produksi dari luar negeri,” katanya.
Ketua Umum DPP PKB itu menegaskan Indonesia butuh lebih banyak serial animasi berkualitas untuk mengimbangi gempuran konten-konten negatif yang banyak berseliweran di berbagai platform media sosial. Apalagi saat ini penggunaan gadget di kalangan anak-anak Indonesia hampir tidak bisa dibendung lagi.
tulis komentar anda