Profil 4 Tokoh yang Mendapat Gelar Pahlawan Nasional 2021
Minggu, 31 Oktober 2021 - 17:06 WIB
Tombolotutu merupakan seorang raja di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Ia diketahui ikut turun dan melawan penjajah Belanda di garda terdepan. Mengutip sumber, untuk melawan Tombolotutu, Belanda harus mengerahkan Marmose, pasukan khusus Belanda yang pernah diturunkan saat Perang Diponegoro dan Perang Aceh. Sebanyak 170 pasukan dikerahkan Belanda untuk melawan Tombolotutu kala itu.
2. Sultan Aji Muhammad Idris, Provinsi Kalimantan Timur
Ia merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, dan diketahui memerintah sejak 1735 hingga 1778. Dikenal juga sebagai Sultan pertama yang memiliki nama bernuansa Islam. Sultan Aji Muhammad Idris terkenal karena pernah berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk bertempur melawan Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC) bersama rakyat Bugis. Keterlibatannya dalam upaya memukul mundur VOC adalah karena keterbatasan kerajaan-kerajaan di Indonesia dalam berdagang sejak pendudukan VOC di Indonesia. Ia terlibat pertempuran dan berakhir gugur di medan perang.
Selain perannya dalam melawan VOC, Sultan Aji Muhammad Idris juga berperan dalam mengubah status kerajaan yang tadinya digunakan oleh Kutai Kertanegara menjadi kesultanan. Ia juga merupakan pemimpin pertama Kutai Kertanegara yang memerintah dengan gelar Sultan.
3. Haji Usmar Ismail, Provinsi DKI Jakarta
Komite Festival Film Indonesia (FFI) mengusulkan diangkatnya Haji Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional atas jasanya di bidang perfilman. Usmar Ismail dikenal sebagai Bapak Perfilman Indonesia karena karya-karyanya yang apik. Sepanjang perjalanan karirnya, ia telah membuat 30 judul film. Tidak hanya itu, Ia juga turut andil dalam mengarahkan pembuatan film yang pertama kali diproduksi Indonesia setelah menjadi negara yang berdaulat.
Ia juga sempat mendirikan sebuah kelompok drama bernama Maya pada 1943. Kelompok ini kemudian menjadi pelopor format teater modern Indonesia. Sebelum mengangkatnya menjadi pahlawan nasional, pemerintah telah mengabadikan sebuah gedung perfilman yang diberi nama Pusat Perfilman Usmar Ismail di Kuningan, Jakarta Selatan.
4. Raden Arya Wangsakara, Provinsi Banten
2. Sultan Aji Muhammad Idris, Provinsi Kalimantan Timur
Ia merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, dan diketahui memerintah sejak 1735 hingga 1778. Dikenal juga sebagai Sultan pertama yang memiliki nama bernuansa Islam. Sultan Aji Muhammad Idris terkenal karena pernah berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk bertempur melawan Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC) bersama rakyat Bugis. Keterlibatannya dalam upaya memukul mundur VOC adalah karena keterbatasan kerajaan-kerajaan di Indonesia dalam berdagang sejak pendudukan VOC di Indonesia. Ia terlibat pertempuran dan berakhir gugur di medan perang.
Selain perannya dalam melawan VOC, Sultan Aji Muhammad Idris juga berperan dalam mengubah status kerajaan yang tadinya digunakan oleh Kutai Kertanegara menjadi kesultanan. Ia juga merupakan pemimpin pertama Kutai Kertanegara yang memerintah dengan gelar Sultan.
3. Haji Usmar Ismail, Provinsi DKI Jakarta
Komite Festival Film Indonesia (FFI) mengusulkan diangkatnya Haji Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional atas jasanya di bidang perfilman. Usmar Ismail dikenal sebagai Bapak Perfilman Indonesia karena karya-karyanya yang apik. Sepanjang perjalanan karirnya, ia telah membuat 30 judul film. Tidak hanya itu, Ia juga turut andil dalam mengarahkan pembuatan film yang pertama kali diproduksi Indonesia setelah menjadi negara yang berdaulat.
Ia juga sempat mendirikan sebuah kelompok drama bernama Maya pada 1943. Kelompok ini kemudian menjadi pelopor format teater modern Indonesia. Sebelum mengangkatnya menjadi pahlawan nasional, pemerintah telah mengabadikan sebuah gedung perfilman yang diberi nama Pusat Perfilman Usmar Ismail di Kuningan, Jakarta Selatan.
4. Raden Arya Wangsakara, Provinsi Banten
tulis komentar anda