Mengaktualisasikan Kembali Gagasan Seni Rupa Basuki Resobowo
Senin, 25 Oktober 2021 - 18:57 WIB
baca juga: Peran dan Potensi Seni Rupa dalam Ekonomi Kreatif saat Pandemi
Kurasi Kurator Muda merupakan program lokakarya kuratorial pertama yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia. Dimulai dengan panggilan terbuka pada 9 Juni-24 Juli 2021, berhasil dijaring 58 proposal rencana pameran yang diusulkan calon peserta dari 16 provinsi di Indonesia. Setelah melalui proses seleksi, 10 proposal dari 10 kurator muda dipilih untuk mengikuti program lokakarya secara daring pada 12, 13, dan 16 Agustus 2021.
Selama lokakarya, para peserta mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari kurator Galeri Nasional Indonesia yaitu Asikin Hasan, Citra Smara Dewi, dan Bayu Genia Krishbie, yang membantu peserta untuk mengembangkan potensi dan gagasan kuratorialnya. Sejumlah narasumber undangan juga dihadirkan untuk pendalaman materi dan diskusi dengan tujuan memperluas pengetahuan peserta serta mengenalkan keragaman praktik kuratorial dewasa ini.
baca juga: Kirun dan Seniman Jatim Curhat ke Mahfud MD Tak Bisa Manggung Selama Pandemi
Di akhir lokakarya, Galeri Nasional Indonesia menentukan dua peserta yang mendapatkan fasilitasi untuk merealisasikan rencana pamerannya. Dua peserta tersebut adalah Albert Rahman Putra dari Solok, Sumatera Barat; dan dan Umi Lestari dari Tangerang, Banten yang mengkuratori “Pameran B. Resobowo”.
Umi Lestari merupakan penulis, peneliti sejarah film, dan pengajar. Wanita kelahiran 1988 ini tertarik pada penulisan sejarah, estetika, dan politik sinema Indonesia dan persinggungannya dengan seni lain seperti teater, sastra, dan film. Umi meraih Emerging Writers Fellowship dari Southeast of Now Journal untuk penelitiannya tentang Basuki Resobowo dan kontribusinya dalam sinema Indonesia. Saat ini Umi mengajar di Program Studi Film, Universitas Multimedia Nusantara.
Kurasi Kurator Muda merupakan program lokakarya kuratorial pertama yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia. Dimulai dengan panggilan terbuka pada 9 Juni-24 Juli 2021, berhasil dijaring 58 proposal rencana pameran yang diusulkan calon peserta dari 16 provinsi di Indonesia. Setelah melalui proses seleksi, 10 proposal dari 10 kurator muda dipilih untuk mengikuti program lokakarya secara daring pada 12, 13, dan 16 Agustus 2021.
Selama lokakarya, para peserta mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari kurator Galeri Nasional Indonesia yaitu Asikin Hasan, Citra Smara Dewi, dan Bayu Genia Krishbie, yang membantu peserta untuk mengembangkan potensi dan gagasan kuratorialnya. Sejumlah narasumber undangan juga dihadirkan untuk pendalaman materi dan diskusi dengan tujuan memperluas pengetahuan peserta serta mengenalkan keragaman praktik kuratorial dewasa ini.
baca juga: Kirun dan Seniman Jatim Curhat ke Mahfud MD Tak Bisa Manggung Selama Pandemi
Di akhir lokakarya, Galeri Nasional Indonesia menentukan dua peserta yang mendapatkan fasilitasi untuk merealisasikan rencana pamerannya. Dua peserta tersebut adalah Albert Rahman Putra dari Solok, Sumatera Barat; dan dan Umi Lestari dari Tangerang, Banten yang mengkuratori “Pameran B. Resobowo”.
Umi Lestari merupakan penulis, peneliti sejarah film, dan pengajar. Wanita kelahiran 1988 ini tertarik pada penulisan sejarah, estetika, dan politik sinema Indonesia dan persinggungannya dengan seni lain seperti teater, sastra, dan film. Umi meraih Emerging Writers Fellowship dari Southeast of Now Journal untuk penelitiannya tentang Basuki Resobowo dan kontribusinya dalam sinema Indonesia. Saat ini Umi mengajar di Program Studi Film, Universitas Multimedia Nusantara.
(ymn)
tulis komentar anda