Sekum Muhammadiyah: Keseleo Lidah Jangan Diurut, Jangan Pula Dioles Obat Gosok

Senin, 25 Oktober 2021 - 18:01 WIB
"Pertama, akui saja kalau memang salah ucap. Kedua, minta maaf atas khilaf dan salah ucap. Ketiga, belajar untuk meningkatkan kualitas ilmu. Empat, berhati-hati sebelum bicara. Baik internal atau eksternal komunitas, bicaralah dengan bijak," tulisnya.

Baca juga: Sekjen PBNU Luruskan Ucapan Menag yang Sebut Kemenag Hadiah untuk NU



Tidak diketahui pasti kepada siapa tweet ini ditujukan. Namun, jika melihat isu panas yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah soal Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Pernyataan yang disampaikan Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, dalam webinar RMI PBNU, Rabu (20/10/2021) ini kemudian menjadi bola panas. Banyak pihak tidak sepakat dengan ucapan Gus Yaqut. Bahkan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini membantahnya dan menyebut Kemenag adalah hadiah negara semua agama.

"Kemenag hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam," kata Helmy Faishal dalam keterangan tertulisnya kepada media, Minggu (24/10/2021).

Gus Yaqut akhirnya membuka suara atas pernyataannya tersebut. Menurutnya, pernyataan itu disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU yang bertujuan memotivasi santri dan pesantren.

"Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, di Solo seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).

"Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati," ujarnya.

Apakah hal ini yang mendasari tweet Abdul Mu'ti?
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More