Pengurus Daerah Mundur, Amien Rais Perlu Evaluasi Petinggi Partai Ummat
Senin, 18 Oktober 2021 - 10:58 WIB
JAKARTA - Baru seumur jagung, kader Partai Ummat semakin banyak yang mengundurkan diri. Awalnya ada pendiri partai sekaligus Wakil Ketua Umum Agung Mozin dan Wakil Ketua Majelis Syura Neno Warisman. Kini pengurus partai di daerah seperti Depok dan Batam juga mengundurkan diri.
Menanggapi hal ini, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga berpandangan bahwa banyaknya kader Partai Ummat yang mengundurkan diri tentu menimbulkan tanda tanya. Apalagi mundurnya kader Partai Ummat itu secara bersamaan seperti yang terjadi di Depok dan Batam.
"Tentu ada yang tidak beres di internal partai sehingga kadernya mengundurkan diri. Tidak mungkin kadernya secara bersamaan mengundurkan diri bila partainya normal," ujar Jamil kepada wartawan, Senin (18/10/2021).
Menurut Jamil, Amien Rais sebagai orang yang paling dihormati di Partai Ummat tentu perlu mengevaluasi petinggi partai yang didirikannya. Bisa jadi kepemimpinan petinggi Partai Ummat yang menjadi biang kerok mundurnya banyak kader.
"Selain itu, bisa jadi kepengurusan Partai Ummat dinilai tidak kondusif sehingga para kader merasa tidak nyaman. Mereka tidak yakin Partai Ummat akan besar bila pola manajemen partai tidak demokratis," terangnya.
Selain itu, sambung mantan Dekan Fikom IISIP ini, Amien Rais harus memastikan apa yang sesungguhnya menjadi penyebab para kader mengundurkan diri. Kiranya Amien Rais dapat melihat persoalan ini secara jernih dan objektif agar dapat mencari solusi yang tepat.
"Hal itu perlu dilakukan Amien Rais, agar Partai Ummat dapat melangkah pasti pada Pemilu 2024. Hanya partai yang solid secara internal yang dapat berkompetisi pada Pemilu mendatang. Partai Ummat pasti memahami hal itu," saran Jamil.
Menanggapi hal ini, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga berpandangan bahwa banyaknya kader Partai Ummat yang mengundurkan diri tentu menimbulkan tanda tanya. Apalagi mundurnya kader Partai Ummat itu secara bersamaan seperti yang terjadi di Depok dan Batam.
"Tentu ada yang tidak beres di internal partai sehingga kadernya mengundurkan diri. Tidak mungkin kadernya secara bersamaan mengundurkan diri bila partainya normal," ujar Jamil kepada wartawan, Senin (18/10/2021).
Menurut Jamil, Amien Rais sebagai orang yang paling dihormati di Partai Ummat tentu perlu mengevaluasi petinggi partai yang didirikannya. Bisa jadi kepemimpinan petinggi Partai Ummat yang menjadi biang kerok mundurnya banyak kader.
"Selain itu, bisa jadi kepengurusan Partai Ummat dinilai tidak kondusif sehingga para kader merasa tidak nyaman. Mereka tidak yakin Partai Ummat akan besar bila pola manajemen partai tidak demokratis," terangnya.
Selain itu, sambung mantan Dekan Fikom IISIP ini, Amien Rais harus memastikan apa yang sesungguhnya menjadi penyebab para kader mengundurkan diri. Kiranya Amien Rais dapat melihat persoalan ini secara jernih dan objektif agar dapat mencari solusi yang tepat.
"Hal itu perlu dilakukan Amien Rais, agar Partai Ummat dapat melangkah pasti pada Pemilu 2024. Hanya partai yang solid secara internal yang dapat berkompetisi pada Pemilu mendatang. Partai Ummat pasti memahami hal itu," saran Jamil.
(kri)
tulis komentar anda