Libur Maulid Digeser Tuai Kritikan, Wapres Ingatkan Lonjakan Kasus di India
Senin, 18 Oktober 2021 - 08:41 WIB
JAKARTA - Pemerintah menggeser hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan diperingati pada tanggal 19 Oktober 2021 ke tanggal 20 Oktober 2021. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat pergerakan massa secara besar-besaran.
“Jadi memang bukan kali ini saja kan Pak Menko, sudah beberapa kali kita menggeser untuk menghindari orang memanfaatkan hari kejepit itu. Oleh karena itu, alasannya itu supaya walaupun memang sudah rendah tapi tetap kita antisipatif,” ujar Wapres Ma'ruf Amin usai berolahraga di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, NTT, dikutip dari rilis tertulis pada Senin (18/10/2021).
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan sebagai contoh di negara India, pelonggaran-pelonggaran yang diberikan seiring dengan penurunan kasus harian Covid-19 menyebabkan kelengahan di masyarakat yang berdampak pada lonjakan laju penyebaran virus Corona.
“India itu kan ketika dia sudah rendah kemudian terjadi pelonggaran-pelonggaran bahkan ada acara keagamaan akhirnya naik lagi. Kita tidak ingin itu terulang di kita Indonesia,” tegas Wapres.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis berpendapat kebijakan penggeseran libur hari besar keagamaan sudah tidak relevan lagi seiring dengan penurunan kasus Covid-19. Apalagi saat ini hajatan nasional juga mulai digelar secara normal.
"Saat WFH dan Covid-19 mulai reda bahkan hajatan nasional mulai normal sepertinya menggeser hari libur keagaamaan dengan alasan agar tak banyak mobilitas lburan warga dan tidak berkerumun sudah tak relevan. Keputusan lama yang tak diadaptasikan dengan berlibur pada waktunya merayakan acara keagamaan,” tulis Cholil Nafis melalui akun Twitternya.
“Jadi memang bukan kali ini saja kan Pak Menko, sudah beberapa kali kita menggeser untuk menghindari orang memanfaatkan hari kejepit itu. Oleh karena itu, alasannya itu supaya walaupun memang sudah rendah tapi tetap kita antisipatif,” ujar Wapres Ma'ruf Amin usai berolahraga di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, NTT, dikutip dari rilis tertulis pada Senin (18/10/2021).
Baca Juga
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan sebagai contoh di negara India, pelonggaran-pelonggaran yang diberikan seiring dengan penurunan kasus harian Covid-19 menyebabkan kelengahan di masyarakat yang berdampak pada lonjakan laju penyebaran virus Corona.
“India itu kan ketika dia sudah rendah kemudian terjadi pelonggaran-pelonggaran bahkan ada acara keagamaan akhirnya naik lagi. Kita tidak ingin itu terulang di kita Indonesia,” tegas Wapres.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis berpendapat kebijakan penggeseran libur hari besar keagamaan sudah tidak relevan lagi seiring dengan penurunan kasus Covid-19. Apalagi saat ini hajatan nasional juga mulai digelar secara normal.
"Saat WFH dan Covid-19 mulai reda bahkan hajatan nasional mulai normal sepertinya menggeser hari libur keagaamaan dengan alasan agar tak banyak mobilitas lburan warga dan tidak berkerumun sudah tak relevan. Keputusan lama yang tak diadaptasikan dengan berlibur pada waktunya merayakan acara keagamaan,” tulis Cholil Nafis melalui akun Twitternya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda