Cerita di Balik Rekaman Suara Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI

Minggu, 17 Oktober 2021 - 07:38 WIB


Studio itu ternyata tidak tersambung ke pemancar, sehingga Jusuf langsung berinisiatif menyambungkan pemancar siaran dari studio lain. Setelah beres, Jusuf segera menyiarkan berita pembacaan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno-Hatta. Ia membacakan teks proklamasi dalam bahasa Inggris, sehingga radio-radio di negara lain, seperti Singapura, Inggris, dan Amerika turut meneruskan siaran tersebut.

Tak butuh waktu lama bagi orang-orang Jepang mengetahui perbuatan Jusuf. Ia bersama rekannya, Bachtiar Loebis, diinterogasi sambil dipukuli sampai babak belur. Akibat penyiksaan ini, kaki Jusuf pincang untuk selamanya.

Soekarno yang mengetahui perjuangan Jusuf Ronodipuro menyiarkan kemerdekaan RI akhirnya luluh. Ia bersedia merekam suara pembacaan teks proklamasi agar bisa didengarkan oleh seluruh rakyat Indonesia.



Kantor RRI Pusat diJalan Merdeka Barat 4-5, Jakarta Pusat. (dok.RRI)

Rekaman suara pembacaan teks proklamasi dilakukan Bung Karno di Studio RRI Jakarta pada 1951. Master rekaman dalam piringan hitam itu kemudian dikirim ke Lokananta di Surakarta, untuk digandakan dan disebar ke seluruh Indonesia. Dokumen penting tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Lokananta.

Itulah mengapa jika didengarkan dengan seksama, suara Soekarno saat membacakan teks proklamasi relatif bersih tanpa ada suara latar apapun. Padahal, situasi faktual saat Soekarno memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, tentu sangat ramai.

Sebagai penguat bahwa rekaman suara pembacaan teks proklamasi tidak dilakukan pada 17 Agustus 1945 adalah penyebutan tahun 1945. Padahal dalam teks aslinya tertulis hari 17, boelan 8, tahoen '05.

Tulisan 'tahoen '05' merujuk pada kalender Kaisar Jimmu. Tahun pertama kalender Jepang lebih awal 660 tahun dari Masehi. Itu artinya tahun 1945 Masehi sama dengan tahun 2605 kalender Kaisar Jimmu. Jadi, 'tahoen '05 yang tertulis di teks proklamasi merupakan kependekan dari angka 'tahun 2605'.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More