Ngaji Keteladanan dari Sosok Mbah Moen
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 09:13 WIB
Masyarakat Indonesia saat ini berada di tengah situasi yang memprihatinkan. Nilai-nilai toleransi seakan mulai terkikis sehingga, perbedaan pandangan dan pendapat di tengah masyarakat sering kali jadi ajang permusuhan, caci maki, dan saling menghina antara satu dan lainnya. Masyarakat masih tidak bisa memahami makna perbedaan yang seharusnya menjadi media untuk mengeratkan persatuan dan kesatuan.
baca juga: Pemkot Bogor Luncurkan Bogor Mengaji bagi Pralansia
Salah satu hal mengagumkan dari Kiai Maimoen, beliau adalah sosok ilmuwan multidimensi yang menguasai banyak disiplin ilmu. Ceramahnya di berbagai tempat dan pengajiannya menunjukkan hal itu. Kitab-kitab yang ditulisnya menunjukkan kedalaman ilmu, cara pandang, dan wawasan Kiai Maimoen yang lintas disiplin ilmu. Mbah Moen juga sosok ahli sejarah, ilmu alat, fikih, ushul fikih, pembaru, sufi, ahlul kalam, pakar sanad, dan lain-lain.
Salah satu pemikiran besar Kiai Maimoen yang menghadirkan banyak pencerahan di masyarakat adalah ijtihad dalam kerangka kesatuan. Menurutnya, ijtihad antara satu ulama dengan ulama yang lain jangan sampai mengakibatkan perselisihan dan perpecahan. Sebaliknya, perbedaan pandangan dan pendapat harus semakin mengeratkan hubungan satu dengan yang lain. Masing-masing harus bisa menghargai pendapat yang didasarkan hujjah yang kuat dan benar.
baca juga: Atasi Buta Huruf Alquran, Bima Arya Gagas Program Bogor Mengaji
Namun, yang terjadi di masyarakat saat ini adalah, perbedaan pendapat justru mendatangkan permusuhan. Masing-masing mengklaim diri dan kelompoknya yang paling benar. Bahkan, ada yang menyesatkan kelompok lain karena perbedaan pandangan. Pendapatnya menjadi jalan merendahkan pendapat yang lain sehingga perpecahan dan pertengkaran tidak terhindarkan (hlm. 94).
baca juga: Kerja Bukan untuk Dunia Belaka, CEO Ini Tuntut Karyawannya Bisa Mengaji dan Rutin Sholat Malam
Buku KH. Maimoen Zubair yang ditulis Jamal Ma’mur Asmani ini adalah salah satu buku yang memotret sosok kiai karismatik penuh keteladan. Tidak hanya mengupas tuntas keilmuan yang dimiliki Kiai Maimoen, buku ini juga mendedah corak pemikiran-pemikiran yang merupakan sumbangsih bagi bangsa.
Kiai Maimoen adalah sosok yang dirindukan karena membaktikan seluruh hidupnya untuk santri dan pesantren. Ia tak sekadar mengajar, tetapi juga menjadi mata air keteladanan yang menyejukkan batin para santri atau siapa saja yang datang untuk menimba ilmu kepadanya.
Judul Buku : KH. Maimoen Zubair
baca juga: Pemkot Bogor Luncurkan Bogor Mengaji bagi Pralansia
Salah satu hal mengagumkan dari Kiai Maimoen, beliau adalah sosok ilmuwan multidimensi yang menguasai banyak disiplin ilmu. Ceramahnya di berbagai tempat dan pengajiannya menunjukkan hal itu. Kitab-kitab yang ditulisnya menunjukkan kedalaman ilmu, cara pandang, dan wawasan Kiai Maimoen yang lintas disiplin ilmu. Mbah Moen juga sosok ahli sejarah, ilmu alat, fikih, ushul fikih, pembaru, sufi, ahlul kalam, pakar sanad, dan lain-lain.
Salah satu pemikiran besar Kiai Maimoen yang menghadirkan banyak pencerahan di masyarakat adalah ijtihad dalam kerangka kesatuan. Menurutnya, ijtihad antara satu ulama dengan ulama yang lain jangan sampai mengakibatkan perselisihan dan perpecahan. Sebaliknya, perbedaan pandangan dan pendapat harus semakin mengeratkan hubungan satu dengan yang lain. Masing-masing harus bisa menghargai pendapat yang didasarkan hujjah yang kuat dan benar.
baca juga: Atasi Buta Huruf Alquran, Bima Arya Gagas Program Bogor Mengaji
Namun, yang terjadi di masyarakat saat ini adalah, perbedaan pendapat justru mendatangkan permusuhan. Masing-masing mengklaim diri dan kelompoknya yang paling benar. Bahkan, ada yang menyesatkan kelompok lain karena perbedaan pandangan. Pendapatnya menjadi jalan merendahkan pendapat yang lain sehingga perpecahan dan pertengkaran tidak terhindarkan (hlm. 94).
baca juga: Kerja Bukan untuk Dunia Belaka, CEO Ini Tuntut Karyawannya Bisa Mengaji dan Rutin Sholat Malam
Buku KH. Maimoen Zubair yang ditulis Jamal Ma’mur Asmani ini adalah salah satu buku yang memotret sosok kiai karismatik penuh keteladan. Tidak hanya mengupas tuntas keilmuan yang dimiliki Kiai Maimoen, buku ini juga mendedah corak pemikiran-pemikiran yang merupakan sumbangsih bagi bangsa.
Kiai Maimoen adalah sosok yang dirindukan karena membaktikan seluruh hidupnya untuk santri dan pesantren. Ia tak sekadar mengajar, tetapi juga menjadi mata air keteladanan yang menyejukkan batin para santri atau siapa saja yang datang untuk menimba ilmu kepadanya.
Judul Buku : KH. Maimoen Zubair
tulis komentar anda