Regenerasi di NU Dinilai Sebuah Keharusan untuk Hadapi Tantangan Zaman

Minggu, 10 Oktober 2021 - 07:47 WIB
Kader Muda NU Rahmat Hidayat Pulungan menilai regenerasi dan estafet kepemimpinan di tubuh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sangat diperlukan saat ini. FOTO/MPI/RAKHMATULLOH
JAKARTA - Era digitalisasi membuat tantangan di masyarakat semakin rumit dan kompleks. Organisasi keummatan harus dengan sigap dan tepat menjawab tantangan-tantangan tersebut. Sebab itu, regenerasi dan estafet kepemimpinan di tubuh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dirasa sangat diperlukan saat ini.

Kader Muda NU Rahmat Hidayat Pulungan mengatakan, kaderisasi di lingkungan NU dalam 10 tahun terakhir bergerak sangat massif dan terstruktur di semua wilayah dan tingkatan. Tujuannya mempersiapkan Generasi baru di NU yang lebih tangguh, adaptif, dan transformatif.

"Muktamar ini menjadi evidensi apakah kerja satu dasawarsa terakhir ini berhasil? Ini dibuktikan seberapa banyak kader muda NU yang siap melanjutkan estafet pergerakan organisasi," katanya, Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Hasil Survei: Nama Gus Baha Tempel Ketat KH Said Aqil di Bursa Ketum PBNU





Rahmat mengatakan, organisasi yang sehat, semua posisi dan jabatan harus dibatasi. "Kan NU selalu mengklaim sebagai organisasi yang sudah transformatif dari fase tradisional menjadi modern. Ya jabatan Ketum tentu harus dibatasi," kata Komisaris PT Kimia Farma Tbk itu.

Mengenai regenerasi NU, Rahmat mengatakan di dalam organisasi NU, kepemimpinan dibagi 2 level, yaitu Syuriah dan Tanfidziyah. Kalau yang dimaksud kepemimpinan di NU adalah Tanfidz, maka Muktamar NU 2021 momentum alih generasi. "Tanfidz ini kan level operasional, teknis yang sehari-hari menggerakan roda organisasi," katanya.

Organisasi atau korporasi di seluruh dunia sekarang ini, lanjutnya, eksekutif itu diisi generasi muda. Mereka lebih energik, agile, dan adaptif. "Saya yakin para senior di NU sangat menyadari perkembangan ini," ujarnya.

Baca juga: PBNU Minta Aparat Tindak Tegas Tokoh di Balik Perekrutan Puluhan Anak ke NII
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :