Berambisi Jadi Ketum Parpol Sejak Pensiun, Moeldoko Disebut Minta Restu SBY
Minggu, 03 Oktober 2021 - 21:33 WIB
JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Herzaky Mahendra Putra menyebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berambisi menjadi ketua umum partai politik sejak pensiun dari TNI. Moeldoko pun meminta restu Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) untuk memuluskan keinginannya tersebut.
"Setelah pensiun dari TNI, Moeldoko datang lagi ke Cikeas. Meminta jabatan tinggi di kepengurusan Partai Demokrat. Pak SBY sampaikan, kalau gabung dengan PD beliau mempersilakan. Kalau soal jabatan ketua umum, itu ada mekanismenya melalui Kongres," kata Herzaky dalam konferensi pers tema 'Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat vs Moeldoko Berkoalisi Dengan Yusril' di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021).
Tak puas sampai di situ, kata Herzaky, Moeldoko berupaya menjadi pengurus partai lainnya usai pensiun sebagai jenderal TNI atau sudah memasuki masa purnawirawan.
Baca juga: Semakin Panas, Kubu AHY Bongkar Sepak Terjang Moeldoko saat Jadi Panglima TNI
"Tak puas dengan jawaban itu, KSP Moeldoko berusaha untuk menjadi ketua umum pada partai-partai lainnya. Bahkan, salah satu mantan Wakil Presiden bercerita, beliau didatangi oleh KSP Moeldoko dan meminta dukungan untuk KSP Moeldoko bisa menjadi ketua umum di salah satu partai politik. Lagi-lagi mantan wakil presiden ini juga menolaknya halus. Beliau katakan, untuk menjadi ketua umum itu ada mekanismenya melalui Kongres," katanya.
Secara gamblang, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu AHY ini menyebutkan kemampuan berpolitik dari Moeldoko meragukan.
"Memang soal kemampuan politik praktis, KSP Moeldoko ini agak diragukan kapasitasnya. Jangankan menjadi ketua umum partai politik, menjadi Ketua Umum PSSI saja kalah. Buktinya, beliau dikalahkan oleh junior empat tahun di bawahnya, yakni Pak Edy Rahmayadi, yang sekarang menjadi Gubernur Sumatera Utara," katanya.
Baca juga: Rumor Yusril Terima Rp100 Miliar, Kubu Moeldoko Mengaku Tak Sanggup Bayar Segitu
"Setelah pensiun dari TNI, Moeldoko datang lagi ke Cikeas. Meminta jabatan tinggi di kepengurusan Partai Demokrat. Pak SBY sampaikan, kalau gabung dengan PD beliau mempersilakan. Kalau soal jabatan ketua umum, itu ada mekanismenya melalui Kongres," kata Herzaky dalam konferensi pers tema 'Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat vs Moeldoko Berkoalisi Dengan Yusril' di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021).
Tak puas sampai di situ, kata Herzaky, Moeldoko berupaya menjadi pengurus partai lainnya usai pensiun sebagai jenderal TNI atau sudah memasuki masa purnawirawan.
Baca juga: Semakin Panas, Kubu AHY Bongkar Sepak Terjang Moeldoko saat Jadi Panglima TNI
"Tak puas dengan jawaban itu, KSP Moeldoko berusaha untuk menjadi ketua umum pada partai-partai lainnya. Bahkan, salah satu mantan Wakil Presiden bercerita, beliau didatangi oleh KSP Moeldoko dan meminta dukungan untuk KSP Moeldoko bisa menjadi ketua umum di salah satu partai politik. Lagi-lagi mantan wakil presiden ini juga menolaknya halus. Beliau katakan, untuk menjadi ketua umum itu ada mekanismenya melalui Kongres," katanya.
Secara gamblang, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu AHY ini menyebutkan kemampuan berpolitik dari Moeldoko meragukan.
"Memang soal kemampuan politik praktis, KSP Moeldoko ini agak diragukan kapasitasnya. Jangankan menjadi ketua umum partai politik, menjadi Ketua Umum PSSI saja kalah. Buktinya, beliau dikalahkan oleh junior empat tahun di bawahnya, yakni Pak Edy Rahmayadi, yang sekarang menjadi Gubernur Sumatera Utara," katanya.
Baca juga: Rumor Yusril Terima Rp100 Miliar, Kubu Moeldoko Mengaku Tak Sanggup Bayar Segitu
Lihat Juga :
tulis komentar anda