Semakin Panas, Kubu AHY Bongkar Sepak Terjang Moeldoko saat Jadi Panglima TNI

Minggu, 03 Oktober 2021 - 20:25 WIB
loading...
Semakin Panas, Kubu...
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021). FOTO/MPI/CARLOS ROY FAJARTA
A A A
JAKARTA - Perseteruan antara Partai Demokrat dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko semakin panas. Kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan sepak terjang Moeldoko yang berusaha mempengaruhi Partai Demokrat sejak masih menjadi Panglima TNI.

Hal ini diungkapkan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021).

"Konstruksi besar dari persoalan yang terjadi di Partai Demokrat ini, dimulai dari ambisi seorang KSP bernama Moeldoko, yang ingin sekali menjadi Presiden. KSP Moeldoko adalah seorang petualang politik, sejak beliau melakukan Operasi Sajadah ketika menjadi Pangdam III Siliwangi. Lalu dimasukan kotak menjadi Wagub Lemhannas," kata Herzaky Mahendra Putra.

Baca juga: Demokrat Kubu AHY Minta Moeldoko Buat Partai Baru

Moeldoko telah berambisi menjadi Calon Presiden Partai Demokrat pada 2014. Kala itu, ada seorang pengusaha nasional menghadap dan meminta restu Presiden SBY agar Partai Demokrat mengusung Moeldoko sebagai calon presiden. Moeldoko saat itu masih perwira aktif dan baru saja diangkat menjadi Panglima TNI.

Kemudian pada Mei 2015, pagi-pagi sekali dengan menggunakan seragam dinas Panglima TNI, Moeldoko datang ke Cikeas. Padahal, kata Herzaky, hari itu SBY akan berangkat ke Surabaya untuk melakukan Kongres Partai Demokrat. SBY berpikir, tentulah ada sesuatu yang sangat penting dan mendesak atau darurat, seorang Panglima TNI aktif dengan seragam dinas, menghadap seorang mantan Presiden. Namun, ternyata pesannya tidak sepenting dan semendesak yang diduga.

Moeldoko hanya mengatakan: 'Pak, tolong kalau bapak terpilih lagi sebagai ketua umum, agar bapak mengangkat Marzuki Alie sebagai sekjennya'.

Baca juga: Rumor Yusril Terima Rp100 Miliar, Kubu Moeldoko Mengaku Tak Sanggup Bayar Segitu

"Pak SBY marah. Beliau marah, bukan saja karena Moeldoko yang adalah Panglima TNI aktif telah melanggar konstitusi dan undang-undang dengan melakukan politik praktis dan intervensi, tetapi beliau juga marah karena sebagai salah satu penggagas dan pelaksana reformasi TNI. Pak SBY tidak rela TNI dikotori oleh ambisi pribadi yang ingin berkuasa dengan cara-cara yang melanggar aturan dan hukum," ujar Herzaky.

Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY saat ini sedang berperkara dengan Moeldoko yang terpilih menjadi Ketua Umum versi KLB Deliserdang.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1876 seconds (0.1#10.140)