Semboyan Negara Indonesia, Asal Usul dan Makna Bhinneka Tunggal Ika
Jum'at, 17 September 2021 - 05:51 WIB
Semangat toleransi keagamaan yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika seperti ditulis Mpu Tantular itu lalu diambil oleh pendiri bangsa menjadi semboyan negara Indonesia. Namun cakupannya lebih luas lagi, menjangkau suku, agama ras, dan antargolongan (SARA) yang menjadi ciri keragaman Indonesia. Semboyan negara Indonesia itu telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No 66 tahun 1951 tentang Lambang Negara.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan pernyataan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang mengakui realitas bangsa majemuk, tapi tetap menjunjung tinggi kesatuan. Bhinneka Tunggal Ika merumuskan dengan tegas adanya harmoni antara kebhinnekaan dan ketunggalikaan, antara keanekaan dan keekaan, antara kepelbagaian dan kesatuan, antara hal banyak dan hal satu, atau antara pluralisme dan monisme.
Bhinneka Tunggal Ika adalah cerminan keseimbangan antara unsur perbedaan yang menjadi cirikeanekaan dengan unsur kesamaan yang menjadi ciri kesatuan. Keseimbangan itu sendiri merupakan konsep filsafati yang selalu terletak pada ketegangan di antara dua titik ekstrem, yaitu keanekaan mutlak di satu pihak dan kesatuan mutlak di pihak lain.
Setiap kali segi keanekaan yang menonjolkan perbedaan itu memuncak akan membawa kemungkinan munculnya konflik, maka kesatuanlah yang akan meredakan atas dasar kesadaran nasional. Demikian pula sebaliknya, manakala segi kesatuan yang menonjolkan kesamaan itu tampil secara berlebihan, maka keanekaan selalu mengingatkan bahwa perbedaan adalah kodrat sekaligus berkah yang tak terelakkan.
Sumber: Diolah dari jurnal Kajian Analitik tergadap Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Undhiksa Bali
Bhinneka Tunggal Ika merupakan pernyataan jiwa dan semangat bangsa Indonesia yang mengakui realitas bangsa majemuk, tapi tetap menjunjung tinggi kesatuan. Bhinneka Tunggal Ika merumuskan dengan tegas adanya harmoni antara kebhinnekaan dan ketunggalikaan, antara keanekaan dan keekaan, antara kepelbagaian dan kesatuan, antara hal banyak dan hal satu, atau antara pluralisme dan monisme.
Bhinneka Tunggal Ika adalah cerminan keseimbangan antara unsur perbedaan yang menjadi cirikeanekaan dengan unsur kesamaan yang menjadi ciri kesatuan. Keseimbangan itu sendiri merupakan konsep filsafati yang selalu terletak pada ketegangan di antara dua titik ekstrem, yaitu keanekaan mutlak di satu pihak dan kesatuan mutlak di pihak lain.
Setiap kali segi keanekaan yang menonjolkan perbedaan itu memuncak akan membawa kemungkinan munculnya konflik, maka kesatuanlah yang akan meredakan atas dasar kesadaran nasional. Demikian pula sebaliknya, manakala segi kesatuan yang menonjolkan kesamaan itu tampil secara berlebihan, maka keanekaan selalu mengingatkan bahwa perbedaan adalah kodrat sekaligus berkah yang tak terelakkan.
Sumber: Diolah dari jurnal Kajian Analitik tergadap Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Undhiksa Bali
(abd)
tulis komentar anda