HUT ke-43, FKPPI Konsolidasi untuk Optimalkan Pengabdian Pada Negara
Senin, 13 September 2021 - 22:20 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI–POLRI (KB FKPPI ), Pontjo Sutowo menyampaikan pihaknya sedang melaksanakan konsolidasi wawasan, konsolidasi organisasi dan konsolidasi kaderisasi untuk lebih mengoptimalkan pengabdian kepada negara. Dia meminta para kader merumuskan kembali peran dan fungsinya untuk ikut serta menyelesaikan berbagai masalah bangsa.
Hal ini disampaikan Pontjo Sutowo dalam dialog kebangsaan memperingati HUT ke-43 FKPPI, Minggu (12/9/2021). Acara mengusung tema "Dengan Semangat Bersatu dan Berdaulat FKPPI Berperan Lebih Aktif dan Lebih Mandiri dalam Membangun Bangsa dan Negara untuk Mewujudkan Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur".
"Untuk melanjutkan konsolidasi, tetap tidak boleh mengabaikan situasi dan tantangan kekinian di sekitar," kata Pontjo.
Baca juga: FKPPI: Pemuda Harus Gunakan Produk Dalam Negeri
Menurut Pontjo Sutowo, untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia, harus dilakukan dengan pembangunan berkesinambungan dalam tiga ranah kehidupan sosial. Pertama, ranah mental-kultural (tata nilai) perlu terus dibangun agar kehendak dari bangsa yang majemuk ini untuk hidup bersama dalam bangunan Indonesia terus terpelihara.
Kedua, ranah institusional-politikal (tata kelola) yang pada umumnya berkaitan dengan desain kelembagaan dan tata-kelola manajemen negara, meliputi tata kelola pemerintahan, pengelolaan politik, ekonomi, keamanan, hukum, sumber daya alam. Semuanya perlu terus dibangun berdasarkan paradigma Pancasila.
Ketiga, ranah material-teknologikal (tata sejahtera). Dalam konsep negara kesejahteraan dan keadilan yang dikehendaki oleh para pendiri bangsa, maka kesejahteraan harus didistribusikan secara berkeadilan meliputi harta (wealth), kesempatan (opportunities), dan status kehormatan (privillege).
"Sedangkan untuk menumbuhkan kesejahteraan diupayakan melalui ekonomi merdeka, inklusif, semangat koperatif, dengan memberi nilai tambah atas sumber daya alam yang dimiliki melalui input pengetahuan dan teknologi," katanya.
Hal ini disampaikan Pontjo Sutowo dalam dialog kebangsaan memperingati HUT ke-43 FKPPI, Minggu (12/9/2021). Acara mengusung tema "Dengan Semangat Bersatu dan Berdaulat FKPPI Berperan Lebih Aktif dan Lebih Mandiri dalam Membangun Bangsa dan Negara untuk Mewujudkan Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur".
"Untuk melanjutkan konsolidasi, tetap tidak boleh mengabaikan situasi dan tantangan kekinian di sekitar," kata Pontjo.
Baca juga: FKPPI: Pemuda Harus Gunakan Produk Dalam Negeri
Menurut Pontjo Sutowo, untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia, harus dilakukan dengan pembangunan berkesinambungan dalam tiga ranah kehidupan sosial. Pertama, ranah mental-kultural (tata nilai) perlu terus dibangun agar kehendak dari bangsa yang majemuk ini untuk hidup bersama dalam bangunan Indonesia terus terpelihara.
Kedua, ranah institusional-politikal (tata kelola) yang pada umumnya berkaitan dengan desain kelembagaan dan tata-kelola manajemen negara, meliputi tata kelola pemerintahan, pengelolaan politik, ekonomi, keamanan, hukum, sumber daya alam. Semuanya perlu terus dibangun berdasarkan paradigma Pancasila.
Ketiga, ranah material-teknologikal (tata sejahtera). Dalam konsep negara kesejahteraan dan keadilan yang dikehendaki oleh para pendiri bangsa, maka kesejahteraan harus didistribusikan secara berkeadilan meliputi harta (wealth), kesempatan (opportunities), dan status kehormatan (privillege).
"Sedangkan untuk menumbuhkan kesejahteraan diupayakan melalui ekonomi merdeka, inklusif, semangat koperatif, dengan memberi nilai tambah atas sumber daya alam yang dimiliki melalui input pengetahuan dan teknologi," katanya.
tulis komentar anda