HUT ke-43, FKPPI Konsolidasi untuk Optimalkan Pengabdian Pada Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI–POLRI (KB FKPPI ), Pontjo Sutowo menyampaikan pihaknya sedang melaksanakan konsolidasi wawasan, konsolidasi organisasi dan konsolidasi kaderisasi untuk lebih mengoptimalkan pengabdian kepada negara. Dia meminta para kader merumuskan kembali peran dan fungsinya untuk ikut serta menyelesaikan berbagai masalah bangsa.
Hal ini disampaikan Pontjo Sutowo dalam dialog kebangsaan memperingati HUT ke-43 FKPPI, Minggu (12/9/2021). Acara mengusung tema "Dengan Semangat Bersatu dan Berdaulat FKPPI Berperan Lebih Aktif dan Lebih Mandiri dalam Membangun Bangsa dan Negara untuk Mewujudkan Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur".
"Untuk melanjutkan konsolidasi, tetap tidak boleh mengabaikan situasi dan tantangan kekinian di sekitar," kata Pontjo.
Baca juga: FKPPI: Pemuda Harus Gunakan Produk Dalam Negeri
Menurut Pontjo Sutowo, untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia, harus dilakukan dengan pembangunan berkesinambungan dalam tiga ranah kehidupan sosial. Pertama, ranah mental-kultural (tata nilai) perlu terus dibangun agar kehendak dari bangsa yang majemuk ini untuk hidup bersama dalam bangunan Indonesia terus terpelihara.
Kedua, ranah institusional-politikal (tata kelola) yang pada umumnya berkaitan dengan desain kelembagaan dan tata-kelola manajemen negara, meliputi tata kelola pemerintahan, pengelolaan politik, ekonomi, keamanan, hukum, sumber daya alam. Semuanya perlu terus dibangun berdasarkan paradigma Pancasila.
Ketiga, ranah material-teknologikal (tata sejahtera). Dalam konsep negara kesejahteraan dan keadilan yang dikehendaki oleh para pendiri bangsa, maka kesejahteraan harus didistribusikan secara berkeadilan meliputi harta (wealth), kesempatan (opportunities), dan status kehormatan (privillege).
"Sedangkan untuk menumbuhkan kesejahteraan diupayakan melalui ekonomi merdeka, inklusif, semangat koperatif, dengan memberi nilai tambah atas sumber daya alam yang dimiliki melalui input pengetahuan dan teknologi," katanya.
Baca juga: Mentan Dorong FKPPI Kembangkan Jiwa Wirausahawan Pertanian
Dalam penutupnya, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo berpesan kepada seluruh kader FKPPI agar tetap terus aktif berperan nyata, menghilangkan ego untuk menumbuhkan rasa kebersamaan. "Kader-kader FKPPI harus selalu di depan dalam mengawal Republik Indonesia menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," katanya.
Selain Pontjo Sutowo, Dialog Kebangsaan juga menghadirkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, cendikiawan Yudi Latif, dan Wakil Ketua Umum FKPPI Indra Bambang Utoyo. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan sambutan melalui virtual zoom, yang dibacakan oleh Paban 4 Komsos TNI sebelum dilaksanakan dialog kebangsaan.
Acara puncak perayaan HUT ke-43 FKPPI dilaksanakan secara sederhana dan terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan diisi dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta (HIPWI) FKPPI dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perindustrian RI.
Turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Ketua Umum DPP Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD), Ketua umum Perhimpunan Putra-Putri Angkatan Udara (PPP AU), Pengurus Pusat Keluarga Besar Putra-Putri POLRI (KBP Polri), wakil dari TNI dan Polri, Sekjen FKKPI dan Ketua Pelaksana. Acara juga diikuti secara daring oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah FKKPI seluruh Indonesia.
Selain dialog kebangsaan, rangkaian peringatan HUT FKPPI diawali dengan tabur bunga di TMP Kalibata. Dilanjutkan dengan pencanangan Program Ketahanan Pangan oleh Kementerian Pertanian RI dengan penanaman bibit jagung, padi dan kelapa unggulan di lahan percontohan di Pamulang, Tangerang Selatan.
Ketua panitia, Toro Sudarmadi mengatakan, meski peringatan HUT FKPPI digelar sederhana tapi bukan berarti kemunduran. Menurutnya kesederhanaan merupakan simbol kedewasaan dalam berpikir, bersikap, bertingkah laku, dan merupakan titik awal menuju keberhasilan yang berkesinambungan.
"Penanaman bibit merupakan bentuk konkret dan nyata FKPPI ikut berperan aktif dalam memajukan potensi alam Indonesia melalui pemberdayaan lahan terbatas. Diharapkan kegiatan ini menjadi pionir dan memberikan pengaruh kepada segenap pemuda lainnya dalam membangun bangsa," katanya.
Hal ini disampaikan Pontjo Sutowo dalam dialog kebangsaan memperingati HUT ke-43 FKPPI, Minggu (12/9/2021). Acara mengusung tema "Dengan Semangat Bersatu dan Berdaulat FKPPI Berperan Lebih Aktif dan Lebih Mandiri dalam Membangun Bangsa dan Negara untuk Mewujudkan Negara yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur".
"Untuk melanjutkan konsolidasi, tetap tidak boleh mengabaikan situasi dan tantangan kekinian di sekitar," kata Pontjo.
Baca juga: FKPPI: Pemuda Harus Gunakan Produk Dalam Negeri
Menurut Pontjo Sutowo, untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia, harus dilakukan dengan pembangunan berkesinambungan dalam tiga ranah kehidupan sosial. Pertama, ranah mental-kultural (tata nilai) perlu terus dibangun agar kehendak dari bangsa yang majemuk ini untuk hidup bersama dalam bangunan Indonesia terus terpelihara.
Kedua, ranah institusional-politikal (tata kelola) yang pada umumnya berkaitan dengan desain kelembagaan dan tata-kelola manajemen negara, meliputi tata kelola pemerintahan, pengelolaan politik, ekonomi, keamanan, hukum, sumber daya alam. Semuanya perlu terus dibangun berdasarkan paradigma Pancasila.
Ketiga, ranah material-teknologikal (tata sejahtera). Dalam konsep negara kesejahteraan dan keadilan yang dikehendaki oleh para pendiri bangsa, maka kesejahteraan harus didistribusikan secara berkeadilan meliputi harta (wealth), kesempatan (opportunities), dan status kehormatan (privillege).
"Sedangkan untuk menumbuhkan kesejahteraan diupayakan melalui ekonomi merdeka, inklusif, semangat koperatif, dengan memberi nilai tambah atas sumber daya alam yang dimiliki melalui input pengetahuan dan teknologi," katanya.
Baca juga: Mentan Dorong FKPPI Kembangkan Jiwa Wirausahawan Pertanian
Dalam penutupnya, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo berpesan kepada seluruh kader FKPPI agar tetap terus aktif berperan nyata, menghilangkan ego untuk menumbuhkan rasa kebersamaan. "Kader-kader FKPPI harus selalu di depan dalam mengawal Republik Indonesia menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," katanya.
Selain Pontjo Sutowo, Dialog Kebangsaan juga menghadirkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, cendikiawan Yudi Latif, dan Wakil Ketua Umum FKPPI Indra Bambang Utoyo. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan sambutan melalui virtual zoom, yang dibacakan oleh Paban 4 Komsos TNI sebelum dilaksanakan dialog kebangsaan.
Acara puncak perayaan HUT ke-43 FKPPI dilaksanakan secara sederhana dan terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan diisi dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta (HIPWI) FKPPI dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perindustrian RI.
Turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Ketua Umum DPP Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD), Ketua umum Perhimpunan Putra-Putri Angkatan Udara (PPP AU), Pengurus Pusat Keluarga Besar Putra-Putri POLRI (KBP Polri), wakil dari TNI dan Polri, Sekjen FKKPI dan Ketua Pelaksana. Acara juga diikuti secara daring oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah FKKPI seluruh Indonesia.
Selain dialog kebangsaan, rangkaian peringatan HUT FKPPI diawali dengan tabur bunga di TMP Kalibata. Dilanjutkan dengan pencanangan Program Ketahanan Pangan oleh Kementerian Pertanian RI dengan penanaman bibit jagung, padi dan kelapa unggulan di lahan percontohan di Pamulang, Tangerang Selatan.
Ketua panitia, Toro Sudarmadi mengatakan, meski peringatan HUT FKPPI digelar sederhana tapi bukan berarti kemunduran. Menurutnya kesederhanaan merupakan simbol kedewasaan dalam berpikir, bersikap, bertingkah laku, dan merupakan titik awal menuju keberhasilan yang berkesinambungan.
"Penanaman bibit merupakan bentuk konkret dan nyata FKPPI ikut berperan aktif dalam memajukan potensi alam Indonesia melalui pemberdayaan lahan terbatas. Diharapkan kegiatan ini menjadi pionir dan memberikan pengaruh kepada segenap pemuda lainnya dalam membangun bangsa," katanya.
(abd)