Melahirkan Guru Pakar
Selasa, 07 September 2021 - 07:15 WIB
Guru yang cepat belajar akan bisa menyenangkan siswa, apa pun model pembelajarannya. Guru-guru menjadi kreatif dalam PJJ atau pembelajaran bauran. Alih-alih menyerah pada pandemi, sebagian guru malah menjadi kreatif dan produktif. Inilah guru-guru yang memiliki mindset tumbuh atau berkepribadian climbers.
Menjadi guru yang baik saja tidak cukup. Guru-guru harus berani berubah dari guru baik ke guru hebat. Guru hebat adalah guru yang berkreasi tanpa henti untuk mendampingi belajar anak dengan menyenangkan. Guru yang bisa menyampaikan materi dengan keceriaan dan sukacita, tanpa beban. Suhardono dkk (2016: xxii) menulis “your passion without creation is nothing” dan hasil kreasi guru adalah siswa-siswa yang tumbuh sesuai dengan bakat masing-masing.
Guru harus ingin mencapai tingkat pakar dalam bidangnya. Farid Poniman, Indrawan Nugroho, dan Jamil Azzaini (2018: 56) menulis, dari profesional ke expert. Dia adalah orang yang terus-menerus ingin menambah prestasi dalam profesi. Pada saat yang sama ia terus meningkatkan keahliannya dalam bidang tersebut.
Kepakaran bukan sesuatu yang diperoleh secara instan. Ia merupakan proses panjang dan berliku yang harus dijalani dengan penuh ketekunan, keja keras, kerja cerdas, keikhlasan, dan kesabaran. Itu sebabnya tak banyak guru yang bisa mencapainya. Seorang guru yang membaca buku dan menulis di setiap kesempatan merupakan pemandangan langka. Sebaliknya guru yang berprofesi ganda malah ada banyak.
Maka gerakan guru pembelajar di atas harus didukung oleh kepala sekolah dan pemerintah daerah. Melahirkan guru hebat atau pakar harus menjadi program prioritas pemerintah daerah dan kepala sekolah. Jika ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu daerah, harus meningkatkan mutu guru di daerah tersebut. Guru berkualitas akan tetap menyenangkan siswa dalam model pembelajaran apa pun.
Semoga kembalinya guru ke sekolah tidak menyurutkan budaya baca dan belajar guru-guru Indonesia. Guru-guru tetap punya energi membaca dan belajar meski seharian di sekolah dan lelah di perjalanan. Pengalaman guru mengajar, ditambah hasil bacaan, merupakan bahan berharga untuk melahirkan kreasi dan, pada akhirnya, akan mengantarkan guru pada kepakaran.
Menjadi guru yang baik saja tidak cukup. Guru-guru harus berani berubah dari guru baik ke guru hebat. Guru hebat adalah guru yang berkreasi tanpa henti untuk mendampingi belajar anak dengan menyenangkan. Guru yang bisa menyampaikan materi dengan keceriaan dan sukacita, tanpa beban. Suhardono dkk (2016: xxii) menulis “your passion without creation is nothing” dan hasil kreasi guru adalah siswa-siswa yang tumbuh sesuai dengan bakat masing-masing.
Guru harus ingin mencapai tingkat pakar dalam bidangnya. Farid Poniman, Indrawan Nugroho, dan Jamil Azzaini (2018: 56) menulis, dari profesional ke expert. Dia adalah orang yang terus-menerus ingin menambah prestasi dalam profesi. Pada saat yang sama ia terus meningkatkan keahliannya dalam bidang tersebut.
Kepakaran bukan sesuatu yang diperoleh secara instan. Ia merupakan proses panjang dan berliku yang harus dijalani dengan penuh ketekunan, keja keras, kerja cerdas, keikhlasan, dan kesabaran. Itu sebabnya tak banyak guru yang bisa mencapainya. Seorang guru yang membaca buku dan menulis di setiap kesempatan merupakan pemandangan langka. Sebaliknya guru yang berprofesi ganda malah ada banyak.
Maka gerakan guru pembelajar di atas harus didukung oleh kepala sekolah dan pemerintah daerah. Melahirkan guru hebat atau pakar harus menjadi program prioritas pemerintah daerah dan kepala sekolah. Jika ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu daerah, harus meningkatkan mutu guru di daerah tersebut. Guru berkualitas akan tetap menyenangkan siswa dalam model pembelajaran apa pun.
Semoga kembalinya guru ke sekolah tidak menyurutkan budaya baca dan belajar guru-guru Indonesia. Guru-guru tetap punya energi membaca dan belajar meski seharian di sekolah dan lelah di perjalanan. Pengalaman guru mengajar, ditambah hasil bacaan, merupakan bahan berharga untuk melahirkan kreasi dan, pada akhirnya, akan mengantarkan guru pada kepakaran.
(bmm)
tulis komentar anda