Ekonomi Merdeka
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 19:53 WIB
Yang masih menghambat kemerdekaan ekonomi Indonesia adalah minimnya terobosan kebijakan mengatasi tumpukan beban utang yang semakin membesar. Pengalaman di masa lalu tidak boleh diulangi. Indonesia menjadi korban mal praktek ekonomi utang oleh rentenir global yang menjerat leher dan merusak tatanan ekonomi nasional. Pemerintah juga sebaiknya memikirkan dengan sungguh-sungguh agar utang pemerintah bisa dikurangi melalui berbagai skema penghapusan, pengurangan, pertukaran, dan sebagainya.
Akhirul kalam, di tengah ungkapan syukur atas anugerah kemerdekaan Indonesia, agenda-agenda besar kemerdekaan ekonomi harus semakin lantang disuarakan. Inilah esensi perjuangan kemerdekaan Indonesia, bukan sekAdar mencapai kemajuan dalam demokrasi politik, tetapi juga memapankan demokrasi ekonomi. Sebagaimana ungkapan masyhur Proklamator Mohammad Hatta: “Demokrasi politik saja tidak dapat melaksanakan persamaan dan persaudaraan. Di sebelah demokrasi politik harus pula berlaku demokrasi ekonomi. Kalau tidak, manusia belum merdeka, persamaan dan persaudaraan tidak ada.” Merdeka!
Akhirul kalam, di tengah ungkapan syukur atas anugerah kemerdekaan Indonesia, agenda-agenda besar kemerdekaan ekonomi harus semakin lantang disuarakan. Inilah esensi perjuangan kemerdekaan Indonesia, bukan sekAdar mencapai kemajuan dalam demokrasi politik, tetapi juga memapankan demokrasi ekonomi. Sebagaimana ungkapan masyhur Proklamator Mohammad Hatta: “Demokrasi politik saja tidak dapat melaksanakan persamaan dan persaudaraan. Di sebelah demokrasi politik harus pula berlaku demokrasi ekonomi. Kalau tidak, manusia belum merdeka, persamaan dan persaudaraan tidak ada.” Merdeka!
(bmm)
tulis komentar anda