Panglima TNI Gunakan MSC dari Stem Cell Tali Pusat Manusia untuk Vaksin Booster

Kamis, 26 Agustus 2021 - 09:08 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, Jumat (18/6/21). FOTO/DOK.PUSPEN TNI
JAKARTA - Sejumlah pejabat negara dikabarkan mengaku kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Padahal saat ini program tersebut hanya diberikan khusus untuk tenaga kesehatan (nakes).

Hal ini terungkap ketika Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di SMPN 22 Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021). Kegiatan pemantauan vaksinasi ini turut disiarkan live di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam kunjungan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Baca juga: Kepada Presiden, Sejumlah Kepala Daerah Mengaku Telah Divaksin Booster





Terkait vaksin booster itu, Kepala Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Esnawan Antariksa Kolonel Kes Mukti Arja Berlian menjelaskan, vaksin booster yang dikatakan Panglima TNI kepada presiden adalah Scretome Stem Cell Mesenkimal (MSC) dari Stem Cell Tali Pusat Manusia yang bertujuan sebagai booster vaksinasi Sinovac.

"Dengan pemberian Scretome Booster ini tentunya akan lebih baik dan menjaga atau memperkuat vaksin sinovac di dalam tubuh sehingga tubuh tidak mudah terpapar Covid-19," kata Belian dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8/2021).

Dokter pribadi Panglima TNI ini mengatakan, terhadap individu yang telah menerima dosis 1 dan 2 Sinovac, maka MSC akan berfungsi untuk mendorong Sel T Regulator mengaktivasi lebih banyak sel limfosit B memori. Sel tersebutlah yang nanti berubah menjadi sel plasma dan akan memproduksi lebih banyak antibodi spesifik untuk melawan Covid-19.

Baca juga: Sebanyak 10.282 Nakes di Jakarta Barat Telah Menerima Vaksin Booster
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :