Penanganan Covid-19, Indonesia Minta Dunia Buka Lebar Akses Vaksin
Sabtu, 30 Mei 2020 - 06:33 WIB
Terkait pembuatan vaksin dalam jangka panjang, Bio Farma tergabung dalam koalisi nasional bersama dalam konsorsium nasional pengembangan vaksin bersama Eijkman dan Litbangkes untuk kemandirian nasional.
Dalam jangka pendek, Bio Farma akan berkolaborasi dengan lembaga riset luar negeri satu di antaranya Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI) dari Oslo Norwegia dan perusahaan dari China yang telah diakui oleh WHO dan bersedia memberikan transfer teknologi ke Indonesia.
Kebutuhan Vaksin Sangat Urgen
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan, seluruh negara-negara di dunia kini tengah berjuang keras untuk menemukan vaksin corona. Namun, upaya yang melibatkan ahli-ahli terkemuka dan perusahaan farmasi tersebut hingga kini belum membuahkan hasil nyata. Yuri pun mengatakan, dengan kondisi ini, semua pihak belum tahu kapan vaksin bisa diproduksi massal dan didistribusikan ke masyarakat dunia. (Lihat Videonya: Malioboro Hidup Kembali, Lapak Dagangan Mulai Buka)
“Kita menyadari penyakit ini masih belum bisa dimunculkan kekebalannya secara buatan melalui vaksin. Perkembangan pembuatan vaksin sampai dengan saat ini oleh seluruh dunia oleh para ahli di seluruh dunia terus berjalan,” katanya.
Toh demikian, Yuri meminta masyarakat untuk tetap produktif dengan tetap menjaga standar aman dari Covid-19. “Kita dan seluruh bangsa di dunia juga menginginkan tidak menyerah melawan Covid-19 itu. Produktivitas kita harus tetap kita laksanakan, tentunya dengan pengaturan-pengaturan, tentunya dengan skala prioritas,” kata Yuri.
Pemerintah saat ini sedang merumuskan protokol untuk menjalankan new normal dengan tetap produktif, namun tetap aman dari Covid-19. (Arif Budianto/Binti Mufarida)
Dalam jangka pendek, Bio Farma akan berkolaborasi dengan lembaga riset luar negeri satu di antaranya Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI) dari Oslo Norwegia dan perusahaan dari China yang telah diakui oleh WHO dan bersedia memberikan transfer teknologi ke Indonesia.
Kebutuhan Vaksin Sangat Urgen
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan, seluruh negara-negara di dunia kini tengah berjuang keras untuk menemukan vaksin corona. Namun, upaya yang melibatkan ahli-ahli terkemuka dan perusahaan farmasi tersebut hingga kini belum membuahkan hasil nyata. Yuri pun mengatakan, dengan kondisi ini, semua pihak belum tahu kapan vaksin bisa diproduksi massal dan didistribusikan ke masyarakat dunia. (Lihat Videonya: Malioboro Hidup Kembali, Lapak Dagangan Mulai Buka)
“Kita menyadari penyakit ini masih belum bisa dimunculkan kekebalannya secara buatan melalui vaksin. Perkembangan pembuatan vaksin sampai dengan saat ini oleh seluruh dunia oleh para ahli di seluruh dunia terus berjalan,” katanya.
Toh demikian, Yuri meminta masyarakat untuk tetap produktif dengan tetap menjaga standar aman dari Covid-19. “Kita dan seluruh bangsa di dunia juga menginginkan tidak menyerah melawan Covid-19 itu. Produktivitas kita harus tetap kita laksanakan, tentunya dengan pengaturan-pengaturan, tentunya dengan skala prioritas,” kata Yuri.
Pemerintah saat ini sedang merumuskan protokol untuk menjalankan new normal dengan tetap produktif, namun tetap aman dari Covid-19. (Arif Budianto/Binti Mufarida)
(ysw)
tulis komentar anda