Vaksin Covid-19 Berdatangan ke Indonesia, Ketua DPD RI Minta Distribusi Merata ke Seluruh Daerah
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 14:51 WIB
Ketua DPD RI juga menilai perbedaan pasokan vaksin di setiap daerah bisa menyebabkan pemulihan ekonomi yang tidak serentak. Padahal, kata LaNyalla, keberhasilan pemulihan ekonomi di daerah akan menunjang pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Seperti kata Presiden Jokowi vaksinasi adalah game changer, yang menjadi kunci agar masyarakat bisa kembali produktif. Tapi kalau pasokan vaksin tidak merata, produktivitas masyarakat juga akan ikut tidak merata," tuturnya.
Untuk itu, LaNyalla akan menugaskan Komite III DPD RI yang membidangi urusan kesehatan untuk mengawal proses distribusi vaksinasi. DPD RI disebut akan menggencarkan komunikasi dengan pemerintah agar vaksinasi bisa merata ke seluruh daerah.
"Termasuk dengan meminta para senator melakukan pemantauan di dapilnya masing-masing dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah mengenai stok dan proses vaksinasi," tegas LaNyalla.
Mantan Ketua Umum PSSI tersebut meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin Covid sehingga target 70% rakyat Indonesia tervaksinasi pada akhir tahun ini dapat terealisasi. Apalagi, kata LaNyalla, beberapa jenis vaksin yang baru datang, seperti Moderna dan Pfizer, memiliki efikasi lebih tinggi dan kebal terhadap varian Delta.
"Vaksin Pfizer dan Moderna ini kan berbasis mRNA, punya efikasi sekitar 95% pada kelompok usia dewasa. Jadi masyarakat tidak perlu takut lagi untuk vaksin, segera datangi sentra-sentra vaksinasi terdekat," ucapnya.
Menurut LaNyalla, berdasarkan hasil studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), diketahui jika 99,5 persen orang yang meninggal karena Covid-19 selama 6 bulan terakhir, belum mendapatkan vaksin. Data tersebut menunjukkan bahwa setiap kematian terkait Covid-19 saat ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
"Ini artinya orang yang belum divaksin lebih berisiko dibandingkan yang sudah divaksinasi. Bukan berarti yang telah divaksin tidak akan mungkin terpapar Covid, tapi sekalipun memang terinfeksi, tingkat risiko bahayanya lebih rendah."
"Seperti kata Presiden Jokowi vaksinasi adalah game changer, yang menjadi kunci agar masyarakat bisa kembali produktif. Tapi kalau pasokan vaksin tidak merata, produktivitas masyarakat juga akan ikut tidak merata," tuturnya.
Untuk itu, LaNyalla akan menugaskan Komite III DPD RI yang membidangi urusan kesehatan untuk mengawal proses distribusi vaksinasi. DPD RI disebut akan menggencarkan komunikasi dengan pemerintah agar vaksinasi bisa merata ke seluruh daerah.
"Termasuk dengan meminta para senator melakukan pemantauan di dapilnya masing-masing dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah mengenai stok dan proses vaksinasi," tegas LaNyalla.
Mantan Ketua Umum PSSI tersebut meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin Covid sehingga target 70% rakyat Indonesia tervaksinasi pada akhir tahun ini dapat terealisasi. Apalagi, kata LaNyalla, beberapa jenis vaksin yang baru datang, seperti Moderna dan Pfizer, memiliki efikasi lebih tinggi dan kebal terhadap varian Delta.
"Vaksin Pfizer dan Moderna ini kan berbasis mRNA, punya efikasi sekitar 95% pada kelompok usia dewasa. Jadi masyarakat tidak perlu takut lagi untuk vaksin, segera datangi sentra-sentra vaksinasi terdekat," ucapnya.
Menurut LaNyalla, berdasarkan hasil studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), diketahui jika 99,5 persen orang yang meninggal karena Covid-19 selama 6 bulan terakhir, belum mendapatkan vaksin. Data tersebut menunjukkan bahwa setiap kematian terkait Covid-19 saat ini dapat dicegah dengan vaksinasi.
"Ini artinya orang yang belum divaksin lebih berisiko dibandingkan yang sudah divaksinasi. Bukan berarti yang telah divaksin tidak akan mungkin terpapar Covid, tapi sekalipun memang terinfeksi, tingkat risiko bahayanya lebih rendah."
(zik)
tulis komentar anda