Wacana Vaksin Covid-19 Berbayar, Ini Penjelasan Wapres

Kamis, 26 Januari 2023 - 13:45 WIB
loading...
Wacana Vaksin Covid-19...
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin ikut memberikan respons terkait rencana vaksin Covid-19 berbayar yang dilontar oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin ikut memberikan respons terkait rencana vaksin Covid-19 berbayar yang dilontar oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Meskipun, rencana vaksin Covid-19 berbayar ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bukan penerima bantuan iuran (PBI).

Sehingga, masyarakat mampu bisa membeli vaksin jika sedang membutuhkan. Wacana vaksin Covid-19 berbayar ini dilakukan dalam rangka transisi pandemi menuju endemi. Nantinya vaksin akan berbayar dengan kisaran harga Rp150 ribu per dosis.

“Memang ada wacana untuk booster kedua (berbayar) ini, untuk yang pemegang PBI dibebaskan. Tapi untuk non PBI itu dia diwacanakan untuk berbayar,” ujar Wapres usai menghadiri acara di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).



Lebih lanjut, rencana vaksin Covid-19 berbayar ini bertujuan untuk saling gotong-royong dan mengurangi beban subsidi. “Supaya kurangi beban subsidi juga menghidupkan kita untuk saling membantu bergotong-royong, yang kuat membantu yang lemah, sehingga rasa solidaritas saling membantu ada dan beban subsidi ini bisa berkurang,” jelas Wapres.

Wapres menegaskan jika vaksin Covid-19 berbayar telah disetujui dipastikan harganya tidak akan memberatkan. “Bagi mereka yang bukan pemegang PBI dia diberikan bisa bayar sendiri dengan harga yang wajar terjangkau dan nggak memberatkan. Dan kemudian orang karena bayar nggak mau dibooster, mangkanya harganya nggak halangi orang untuk melakukan booster,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wapres menambahkan pemerintah saat ini berupaya untuk meningkatkan imunitas masyarakat. Salah satunya dengan pemberian booster kedua yang mulai diberikan untuk masyarakat umum sejak 24 Januari 2023 lalu.

“Kita akan terus masyarakat memiliki imunitas, kekebalan karena itu terus dilakukan vaksinasi kalau yang belum vaksin lengkap agar vaksin lengkap kemudian dibooster kemudian dibooster kedua sudah masuk,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2279 seconds (0.1#10.140)