Kemerdekaan, Tunas Solidaritas dan Bangsa Pemenang
Kamis, 19 Agustus 2021 - 18:00 WIB
Kita memiliki optimisme baru bahwa Indonesia, negara kita tercinta ini adalah negara kuat yang sarat pengalaman karena dibekali semangat-semangat positif sejak pra kemerdekaan dan terus hidup hingga kini. Budaya dan tradisi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan keselamatan jiwa bersama juga menjadi penopang kokohnya persatuan dan kesatuan anak bangsa.
Diakui, pandemi yang belum sepenuhnya berhenti ini pada sisi lain memang memuarakan adanya sekelompok pihak yang berpikir picik di tengah masyarakat.
Namun, kerikil-kerikil perusak tatanan kehidupan bangsa ini kita yakini akan bisa tersapu bersih dengan kesamaan niat, tekad dan sikap mayoritas warga bangsa.
Kemampuan Indonesia mempertahankan Kemerdekaan hingga 76 tahun ini jelas bisa dimaknai sebagai bukti sebagai bangsa yang tangguh. Lebih dari itu, kepiawaian rakyat melewati berbagai ujian bangsa dalam puluhan tahun itu juga menunjukkan bahwa bangsa ini bukanlah tipikal mudah menyerah.
Dengan keyakinan ini, maka gelombang tinggi pandemi yang dalam dua bulan terakhir mengguncang Indonesia, misalnya, bukanlah akhir dari segalanya. Lewat program PPKM dan keterlibatan aktif tokoh agama, tokoh masyarakat, aparat dan masyarakat luas, perlahan gelombang tinggi itu perlahan dapat dikendalikan. Dalam perspektif positif, gelombang besar Covid-19 saat ini mampu keluar dari terjangan gelombang Covid membalikkan situasi menjadi lebih baik.
Peran Efektif Tokoh Agama
Ujian besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia saat ini, jelas tak mungkin akan dihadapi pemerintah sendiri. Ikhtiar-ikhtiar lahiriah yang diusung oleh pemerintah tentu membutuhkan keseimbangan dari aspek spiritual dan kultural. Pada posisi ini, peran aktif para tokoh agama menjadi sentral untuk bahu membahu agar wabah yang hakikatnya diturunkan oleh Tuhan itu bisa segera teratasi.
Di sisi lain, tokoh agama juga memiliki posisi strategis di tengah masyarakat dalam kerangka menerjemahkan pesan atau kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah.
Kerelaan dan keikhlasan yang ditambah dengan kekuatan pengaruh serta kedekatan dengan jamaahnya, menjadikan para tokoh agama selama ini terbukti sangat efektif dalam menyosialisasikan protokol kesehatan (prokes) 5 M, misalnya, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
Upaya menggandeng aktif para tokoh agama ini juga telah dan terus dilakukan Kementerian Agama (Kemenag). Tak hanya pada penekanan penerapan prokes 5 M, para tokoh ini juga terlibat aktif dalam kesuksesan kebijakan PPKM seperti pengaturan dalam peribadatan, keberlangsungan pendidikan, kegiatan keagamaan dan lain sebagainya. Bahkan, kini, para tokoh agama juga dilibatkan dalam upaya penyuksesan program vaksinasi massal seperti yang menyasar kalangan pesantren, jamaah pengajian, jemaat gereja, pura dan lain sebagainya.
Diakui, pandemi yang belum sepenuhnya berhenti ini pada sisi lain memang memuarakan adanya sekelompok pihak yang berpikir picik di tengah masyarakat.
Namun, kerikil-kerikil perusak tatanan kehidupan bangsa ini kita yakini akan bisa tersapu bersih dengan kesamaan niat, tekad dan sikap mayoritas warga bangsa.
Kemampuan Indonesia mempertahankan Kemerdekaan hingga 76 tahun ini jelas bisa dimaknai sebagai bukti sebagai bangsa yang tangguh. Lebih dari itu, kepiawaian rakyat melewati berbagai ujian bangsa dalam puluhan tahun itu juga menunjukkan bahwa bangsa ini bukanlah tipikal mudah menyerah.
Dengan keyakinan ini, maka gelombang tinggi pandemi yang dalam dua bulan terakhir mengguncang Indonesia, misalnya, bukanlah akhir dari segalanya. Lewat program PPKM dan keterlibatan aktif tokoh agama, tokoh masyarakat, aparat dan masyarakat luas, perlahan gelombang tinggi itu perlahan dapat dikendalikan. Dalam perspektif positif, gelombang besar Covid-19 saat ini mampu keluar dari terjangan gelombang Covid membalikkan situasi menjadi lebih baik.
Peran Efektif Tokoh Agama
Ujian besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia saat ini, jelas tak mungkin akan dihadapi pemerintah sendiri. Ikhtiar-ikhtiar lahiriah yang diusung oleh pemerintah tentu membutuhkan keseimbangan dari aspek spiritual dan kultural. Pada posisi ini, peran aktif para tokoh agama menjadi sentral untuk bahu membahu agar wabah yang hakikatnya diturunkan oleh Tuhan itu bisa segera teratasi.
Di sisi lain, tokoh agama juga memiliki posisi strategis di tengah masyarakat dalam kerangka menerjemahkan pesan atau kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah.
Kerelaan dan keikhlasan yang ditambah dengan kekuatan pengaruh serta kedekatan dengan jamaahnya, menjadikan para tokoh agama selama ini terbukti sangat efektif dalam menyosialisasikan protokol kesehatan (prokes) 5 M, misalnya, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
Upaya menggandeng aktif para tokoh agama ini juga telah dan terus dilakukan Kementerian Agama (Kemenag). Tak hanya pada penekanan penerapan prokes 5 M, para tokoh ini juga terlibat aktif dalam kesuksesan kebijakan PPKM seperti pengaturan dalam peribadatan, keberlangsungan pendidikan, kegiatan keagamaan dan lain sebagainya. Bahkan, kini, para tokoh agama juga dilibatkan dalam upaya penyuksesan program vaksinasi massal seperti yang menyasar kalangan pesantren, jamaah pengajian, jemaat gereja, pura dan lain sebagainya.
tulis komentar anda