Hasto: Pembangunan Infrastruktur Jadikan Posisi Geopolitik Indonesia Makin Strategis
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 17:19 WIB
"Di tengah pandemi ini, kita justru ada waktu merekonstruksi arah pembangunan nasional kita. Kita harus siapkan new normal, berhadapan berbagai varian virus yang lebih menular, dan tanggung jawab kita kepada rakyat tak bisa kita lupakan," sambung Hasto.
Pihaknya berharap lewat webinar ditemukan berbagai solusi kebijakan yang memastikan sektor konstruksi tetap membangun lapangan kerja, memastikan jaminan sosial.
"Segala kesulitan kita hadapi bersama dan bergotong royong sehingga bisa diatasi bersama. PDI Perjuangan memberi dukungan sepenuhnya bagi kebijakan Jokowi-Maruf Amin dan kebijakan menterinya, selama ini bertujuan mengatasi berbagai persoalan akibat covid, sekaligus membangun ruang bagi bekerjanya rakyat di berbagai sektor kehidupan," tutur Hasto.
Hal itu disampaikannya dalam webinar 'Antisipasi Dampak Ekonomi Terhadap 8 juta Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi dan Jasa Pendukung Pada Masa COVID-19' yang digelar DPP PDIP, Jumat (6/8/2021).
Di acara itu, selain Hasto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, hadir Ketua DPP PDIP bidang Industri, Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial, Nusyirwan Soedjono; Ketua OJK Wimboh Santoso; Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar; Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono; dan Dirut PT Jaya Konstruksi Sutopo Kristanto. Pesertanya adalah ratusan kepala daerah serta pengurus PDIP seluruh Indonesia.
Nusyirwan Sudjono mengatakan bahwa masifnya pembangunan infrastruktur di era Pemerintahan Jokowi telah melibatkan lebih kurang 8 juta warga Indonesia sebagai tenaga kerja. Bagi pihaknya, pemerintah memang tak bisa menopang hidup rakyat lewat bantuan sosial (Bansos) semata. Namun rakyat harus mencapai kualitas hidup terbaiknya lewat bekerja. Dalam konteks itulah, penting memastikan anggaran negara dikucurkan kepada rakyat lewat berbagai pembangunan infrastruktur bisa berjalan baik.
"Maka kita harus memastikan langkah-langkah terobosan untuk menyelesaikan problem yang sedang terjadi. Akibat tidak terhindarkan di masa pandemi ini, ada pengurangan tenaga kerja, dirumahkan, pengangguran yang berujung pada rentannya aspek tenaga kerja," kata Nusyirwan.
"Maka dalam diskusi ini, kita harap bisa mendapat gambaran masalah dan sekaligus memperoleh solusi yang bisa diaplikasikan," tandas Nusyirwan.
Pihaknya berharap lewat webinar ditemukan berbagai solusi kebijakan yang memastikan sektor konstruksi tetap membangun lapangan kerja, memastikan jaminan sosial.
"Segala kesulitan kita hadapi bersama dan bergotong royong sehingga bisa diatasi bersama. PDI Perjuangan memberi dukungan sepenuhnya bagi kebijakan Jokowi-Maruf Amin dan kebijakan menterinya, selama ini bertujuan mengatasi berbagai persoalan akibat covid, sekaligus membangun ruang bagi bekerjanya rakyat di berbagai sektor kehidupan," tutur Hasto.
Hal itu disampaikannya dalam webinar 'Antisipasi Dampak Ekonomi Terhadap 8 juta Tenaga Kerja Industri Jasa Konstruksi dan Jasa Pendukung Pada Masa COVID-19' yang digelar DPP PDIP, Jumat (6/8/2021).
Di acara itu, selain Hasto dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, hadir Ketua DPP PDIP bidang Industri, Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial, Nusyirwan Soedjono; Ketua OJK Wimboh Santoso; Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar; Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono; dan Dirut PT Jaya Konstruksi Sutopo Kristanto. Pesertanya adalah ratusan kepala daerah serta pengurus PDIP seluruh Indonesia.
Nusyirwan Sudjono mengatakan bahwa masifnya pembangunan infrastruktur di era Pemerintahan Jokowi telah melibatkan lebih kurang 8 juta warga Indonesia sebagai tenaga kerja. Bagi pihaknya, pemerintah memang tak bisa menopang hidup rakyat lewat bantuan sosial (Bansos) semata. Namun rakyat harus mencapai kualitas hidup terbaiknya lewat bekerja. Dalam konteks itulah, penting memastikan anggaran negara dikucurkan kepada rakyat lewat berbagai pembangunan infrastruktur bisa berjalan baik.
"Maka kita harus memastikan langkah-langkah terobosan untuk menyelesaikan problem yang sedang terjadi. Akibat tidak terhindarkan di masa pandemi ini, ada pengurangan tenaga kerja, dirumahkan, pengangguran yang berujung pada rentannya aspek tenaga kerja," kata Nusyirwan.
"Maka dalam diskusi ini, kita harap bisa mendapat gambaran masalah dan sekaligus memperoleh solusi yang bisa diaplikasikan," tandas Nusyirwan.
(kri)
tulis komentar anda