Hasto: Pembangunan Infrastruktur Jadikan Posisi Geopolitik Indonesia Makin Strategis
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 17:19 WIB
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP , Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya, khususnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, terkait kerja pembangunan infrastruktur yang terus berjalan walau dunia digoyang pandemi COVID-19.
Hasto mengatakan pihaknya mengapresiasi karena terbukti Pemerintahan Jokowi-Maruf terus bekerja keras di tengah berbagai masalah akibat pandemi COVID-19. Data BPS yang baru diumumkan kemarin menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi hingga 7% lebih dibandingkan angka tahun lalu. Dan salah satu yang menyumbang pertumbuhan itu adalah sektor konstruksi.
"Ini berkat kerja keras semua dan konsolidasi pemerintahan yang dilakukan," kata Hasto.
Padahal, pandemi COVID-19 telah mengubah peradaban dunia. Tatanan pemerintahan, ekonomi, hingga kehidupan sehari-hari berubah. Bahkan partai politik pun berubah. PDIP melaksanakan 103 rapat partai yang 40 persennya dilaksanakan secara daring.
Di tengah perubahan itu, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin membuktikan bahwa pekerjaan untuk membangun ekonomi nasional tak berhenti. Di tengah pandemi, Jokowi justru meresmikan banyak jalan tol baru.
Dalam konteks geopolitik, lanjut Hasto, pembangunan infrastruktur yang masif ini adalah bagian dari mata rantai ekonomi dunia. Yang menempatkan Indonesia sebagai wilayah strategis dengan pembangunan berbagai infrastruktur baru yang menghubungkan Indonesia.
"Pelabuhan, jalan tol dibangun dari Sumatera sampai ke Jawa. Baru kali ini pemerintahan kita sejak merdeka, kita lihat pembangunan masif yang menghubungkan Indonesia Raya kita. Ini terobosan dan ini kerja keras Pak Menteri Basuki. Layak kita beri tepuk tangan atas prestasi ini," urainya.
Tentu saja, pandemi COVID-19 tetap memunculkan masalah bagi ekonomi rakyat. Semisal, kata Hasto, mekanisasi sejumlah pekerjaan konstruksi tak bisa terhindarkan. Namun demikian, Pemerintahan Jokowi tetap harus mendorong agar sektor riil bergerak, dimana rakyat terlibat di dalamnya.
"Pandemi ini membawa peluang bagi kita memikirkan kembali konsep pembangunan kita. COVID-19 telah membawa perubahan pada peradaban dunia. Tetapi sebagai sebuah gagasan konektivitas seluruh mata rantai ekonomi, kerja ini mesti tetap dilanjutkan di tengah pandemi," kata Hasto.
Hasto mengatakan pihaknya mengapresiasi karena terbukti Pemerintahan Jokowi-Maruf terus bekerja keras di tengah berbagai masalah akibat pandemi COVID-19. Data BPS yang baru diumumkan kemarin menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi hingga 7% lebih dibandingkan angka tahun lalu. Dan salah satu yang menyumbang pertumbuhan itu adalah sektor konstruksi.
"Ini berkat kerja keras semua dan konsolidasi pemerintahan yang dilakukan," kata Hasto.
Padahal, pandemi COVID-19 telah mengubah peradaban dunia. Tatanan pemerintahan, ekonomi, hingga kehidupan sehari-hari berubah. Bahkan partai politik pun berubah. PDIP melaksanakan 103 rapat partai yang 40 persennya dilaksanakan secara daring.
Di tengah perubahan itu, Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin membuktikan bahwa pekerjaan untuk membangun ekonomi nasional tak berhenti. Di tengah pandemi, Jokowi justru meresmikan banyak jalan tol baru.
Dalam konteks geopolitik, lanjut Hasto, pembangunan infrastruktur yang masif ini adalah bagian dari mata rantai ekonomi dunia. Yang menempatkan Indonesia sebagai wilayah strategis dengan pembangunan berbagai infrastruktur baru yang menghubungkan Indonesia.
"Pelabuhan, jalan tol dibangun dari Sumatera sampai ke Jawa. Baru kali ini pemerintahan kita sejak merdeka, kita lihat pembangunan masif yang menghubungkan Indonesia Raya kita. Ini terobosan dan ini kerja keras Pak Menteri Basuki. Layak kita beri tepuk tangan atas prestasi ini," urainya.
Tentu saja, pandemi COVID-19 tetap memunculkan masalah bagi ekonomi rakyat. Semisal, kata Hasto, mekanisasi sejumlah pekerjaan konstruksi tak bisa terhindarkan. Namun demikian, Pemerintahan Jokowi tetap harus mendorong agar sektor riil bergerak, dimana rakyat terlibat di dalamnya.
"Pandemi ini membawa peluang bagi kita memikirkan kembali konsep pembangunan kita. COVID-19 telah membawa perubahan pada peradaban dunia. Tetapi sebagai sebuah gagasan konektivitas seluruh mata rantai ekonomi, kerja ini mesti tetap dilanjutkan di tengah pandemi," kata Hasto.
Lihat Juga :
tulis komentar anda