Legislator PDIP: Politisi Ikan Lele Lebih Berbahaya daripada Virus Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyebutkan bahwa politisi ikan lele yang suka memecah belah bangsa di masa krisis lebih berbahaya daripada virus Covid-19.
"Politikus ikan lele sebagaimana yg dimaksud olek Sekum Muhammadiyah ini justru tidak kalah bahayanya dengan Covid-19," kata Andreas Hugo Pareira ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (5/8/2021).
Ia menyebutkan dirinya setuju terkait pernyataan tersebut. Kata dia, pernyataan Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti merupakan kritikan yang pedas, sekaligus konsolidasi reflektif terhadap perpolitikan di Indonesia saat masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Sekum PP Muhammadiyah: Waspadai Politisi 'Ikan Lele' di Tengah Pandemi
"Saat situasi pandemi, di mana seharusnya gotong-royong, bahu-membahu, disiplin untuk megatasi Covid-19, tetapi malah masih saja ada yg ingin memperkeruh suasana, dan memanfaatkan kekeruhan situasi untuk keuntungan diri atau kelompok," kata Andreas Hugo Pareira.
Sebagaimana diketahui, dalam forum daring UM Gresik, Senin (2/8/2021) lalu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan istilah politikus ikan lele itu adalah ungkapan yang dipinjamnya dari Buya Syafi'I Ma'arif.
"Saya menyebut politisi ini tidak selalu mereka yang menjadi pengurus partai politik, tetapi orang yang pikirannya selalu mengaitkan berbagai keadaan itu dengan politik, berbagai persoalan dipolitisasi," kata Abdul Mu'ti.
Baca juga: Faldo Maldini Minta Pengubahan Warna Pesawat Kepresidenan Jangan Dipolitisir
"Politisi ikan lele itu adalah politisi yang semakin keruh airnya maka dia itu semakin menikmati kehidupannya, sehingga karena itu sekarang ini banyak sekali orang yang berusaha memancing di air keruh dan banyak orang yang tidak sekadar memancing di air keruh tapi juga memperkeruh suasana," kata Abdul Mu'ti.
"Politikus ikan lele sebagaimana yg dimaksud olek Sekum Muhammadiyah ini justru tidak kalah bahayanya dengan Covid-19," kata Andreas Hugo Pareira ketika dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Kamis (5/8/2021).
Ia menyebutkan dirinya setuju terkait pernyataan tersebut. Kata dia, pernyataan Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti merupakan kritikan yang pedas, sekaligus konsolidasi reflektif terhadap perpolitikan di Indonesia saat masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Sekum PP Muhammadiyah: Waspadai Politisi 'Ikan Lele' di Tengah Pandemi
"Saat situasi pandemi, di mana seharusnya gotong-royong, bahu-membahu, disiplin untuk megatasi Covid-19, tetapi malah masih saja ada yg ingin memperkeruh suasana, dan memanfaatkan kekeruhan situasi untuk keuntungan diri atau kelompok," kata Andreas Hugo Pareira.
Sebagaimana diketahui, dalam forum daring UM Gresik, Senin (2/8/2021) lalu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan istilah politikus ikan lele itu adalah ungkapan yang dipinjamnya dari Buya Syafi'I Ma'arif.
"Saya menyebut politisi ini tidak selalu mereka yang menjadi pengurus partai politik, tetapi orang yang pikirannya selalu mengaitkan berbagai keadaan itu dengan politik, berbagai persoalan dipolitisasi," kata Abdul Mu'ti.
Baca juga: Faldo Maldini Minta Pengubahan Warna Pesawat Kepresidenan Jangan Dipolitisir
"Politisi ikan lele itu adalah politisi yang semakin keruh airnya maka dia itu semakin menikmati kehidupannya, sehingga karena itu sekarang ini banyak sekali orang yang berusaha memancing di air keruh dan banyak orang yang tidak sekadar memancing di air keruh tapi juga memperkeruh suasana," kata Abdul Mu'ti.
(abd)