Lebaran Sunyi
Kamis, 28 Mei 2020 - 07:47 WIB
Cobalah berpikir seperti bait puisi Rozi tadi: mungkin di dalam sunyi, Tuhan sedang menanti. Mungkin di dalam sepi, pintu tobat terdapat. Mungkin di dalam besarnya kesempatan berkumpul dengan keluarga utama, rasa sayang Tuhan mengemuka. Atau justru di dalam jarak yang terpaksa terbentang antarsaudara, kita benar bisa menyadari nikmat pertemuan yang selama ini kita anggap biasa-biasa saja. Padahal, itu kemurahan hati-Nya. Padahal itu hadiah indah dari-Nya.
Maka, jika kita mampu menempatkan iman dan hati secara tepat atas Lebaran yang sunyi secara fisik ini, sangat mungkin kita bisa menemukan kesemarakan Lebaran di dalam hati. Rasanya, ini saat yang tepat bagi kita untuk evaluasi. Jangan-jangan, lebaran demi lebaran yang sudah kita alami adalah negasi: semarak secara fisik, tapi sunyi di dalam hati.
Wallahu a’lam bishawab.
Maka, jika kita mampu menempatkan iman dan hati secara tepat atas Lebaran yang sunyi secara fisik ini, sangat mungkin kita bisa menemukan kesemarakan Lebaran di dalam hati. Rasanya, ini saat yang tepat bagi kita untuk evaluasi. Jangan-jangan, lebaran demi lebaran yang sudah kita alami adalah negasi: semarak secara fisik, tapi sunyi di dalam hati.
Wallahu a’lam bishawab.
(ysw)
tulis komentar anda