Sejumlah Negara Mulai Berdamai dengan Corona

Jum'at, 16 Juli 2021 - 08:35 WIB
Di Amerika Serikat (AS), masyarakat di sana pun merayakan pesta hari kemerdekaan 4 Juli lalu dengan penuh kemeriahan. Banyak warga hadir dalam pesta tanpa mengenakan masker saat pesta di beberapa kota besar, termasuk New York hingga Los Angeles.

Presiden AS Joe Biden pun sudah meminta warga untuk melepas masker karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tidak lagi merekomendasikan penggunaan masker bagi warga yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin korona.

Diketahui, sebanyak 47,9% penduduk AS sudah mendapatkan vaksin. Biden menyebut AS telah meraih kemenangan besar dalam perang melawan Covid-19. Dia pun meminta sebagian warganya untuk melakukan vaksinasi. AS menjadi juara pertama dalam kategori reopening progress versi Covid Resilience Ranking oleh Bloomberg dengan nilai ketahanan menjadi 76 dan prosentase warga yang sudah divaksin menapai 50,3%.

Di China, negara yang menjadi awal mula berkembangnya virus corona ternyata kini sudah menyatakan bebas dari pandemi. Negara tersebut telah menghapus lockdown dan mengizinkan warganya beraktivitas dengan normal di wilayah yang dinilai sudah aman dari pandemi. Konser musik juga sudah mulai digelar.

Wisuda di kampus juga sudah digelar dengan penuh kemeriahan. Namun, di beberapa wilayah yang masih mengalami peningkatan kasus, tetap melaksanakan lockdown secara parsial dan mewajibkan peduduk memiliki sertifikat vaksin. Dalam Covid Resilience Raking versi Bloomberg, China menempati urutan kedelapan dengan nilai 69,9 dengan tingkat vaksinasi mencapai 40,8%.

Bagaimana dengan Indonesia? Bloomberg Covid Resilience Ranking menyebutkan, Indonesia berada pada posisi ke-49 dengan nilai 48,2. Indonesia berada pada posisi buncit dari 53 negara bersama dengan Pakistan, Kolombia, India, Malaysia, Filipina, dan Argentina, yang dianalisis dalam kajian pada 27 Juni lalu. Bloomberg mencatat orang yang sudah divaksin mencapai 7,4% dengan tingkat ketegasan lockdown tercatat 69. Tingkat kapasitas penerbangan -35,5% dan tingkat mobilitas komunitas -10,8%.



Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Tjandra Yoga Aditama menyatakan, banyak negara termasuk Indonesia telah banyak belajar setelah sekitar 1,5 tahun pandemi Covid-19 berlangsung. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pengalaman berbagai negara, pada dasarnya yang berperan penting yang menurunkan situasi epidemiologi di suatu negara ada tiga indikator.

Pertama, pembatasan kegiatan sosial atau yang disebut WHO public health and social measure (PHSM). Kedua, test, trace, and treat (3T). Ketiga, vaksinasi bagi warga negara.

Tiga indikator inilah juga sangat menentukan sebuah negara nanti bisa dan mampu berdamai dan hidup berdampingan dengan Covid-19.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More