Kesan dan Pesan Politik di Balik Vaksinasi

Rabu, 14 Juli 2021 - 12:42 WIB
Pernah juga viral di media sosial tentang penolakan untuk divaksin oleh seorang politikus partai pendukung pemerintah. Penyampaian pesan itu bahkan tiba-tiba menjaadi "idola" baru bagi kelompok tertentu, terutama warganet yang selama ini menjadi penentang pemerintah dan menolak berbagai kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah.

Jadi tidak ada pesan dan kesan yang murni dan steril dari pesan dan kesan politik berkaitan dengan vaksin dan vaksinasi. Bahkan vaksinasi yang sejauh ini sudah diberikan kepada masyarakat dari berbagai kelompok serta kelompok lain yang masih menunggu giliran pun bisa dijadikan komoditas politik. Misalnya ada yang memberikan kesan, "Mengapa pejabat dulu yang harus divaksin, kok bukan rakyat kecil?" Padahal akhirnya vaksin sampai juga ke berbagai kalangan masyarakat, termasuk rakyat kecil.

Padahal jawaban atas pertaanyaan itu sebenarnya juga berkaitan dengan kepentingan pemerintah untuk menempatkan diri sebagai “modelling” dalam menjawab berbagai berita tentang “keamanan” vaksin. Itu terutama pasca-keluarnya persetujuan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) berkaitan dengan izin darurat dan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang “kehalalan” dan “kesucian“ vaksin.

Mengapa Presiden harus lebih dulu menjadi “model” untuk divaksin, tentu saja pesan politik yang akan disampaikan pemerintah adalah terkait “keamanan” vaksin tersebut. Tapi pasca-penyuntikan vaksin kepada pejabat pemerintah, masih ada warganet yang tetap genit menuliskan kesannya. Saat itu dinyatakan bahwa yang disuntikkan kepada Presiden bukanlah vaksin Sinovac yang didatangkan dari China.

Kini, apa pun jenis vaksinnya, jauh lebih banyak masyarakat yang menginginkan divaksin ketimbang yang menolak. Mereka jauh lebih realistis untuk menerima pesan sekaligus kesan bahwa vaksin dapat membentengi diri dari kegawatdaruratan jika masyarakat terpapar Covid-19. Satu dua tiga informasi tentang kegagalan vaksin memang masih ada, antara lain bahwa meski sudah divaksin masih juga terpapar Covid-19 dan bahkan ada yang meninggal seusai divaksin. Tapi jauh lebih banyak yang kini berpikir positif untuk memberi kesan menerima untuk divaksin.

Meski vaksin jadi komoditas politik, upaya vaksinasi Covid-19 sangat pentin dilakukan karena menjanjikan harapan sehat bagi masyarakat. Dengan vaksin akan tercipta imunitas masyarakat untuk membuatnya terhindar dari paparan virus yang entah kapan akan berakhir.
(bmm)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More