Pemerintah Diminta Antisipasi Dampak Krisis Global Akibat Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah diminta mengambil sejumlah langkah antisipasi untuk mengatasi berbagai dampak krisis global akibat pandemi Covid-19. Caranya dengan pemanfaatan sumber daya alam dan berbagai peluang yang dimiliki.
"Langkah antisipasi terhadap krisis harus segera disiapkan. Dalam jangka panjang mengandalkan sumber daya alam saja tentu bukan sebuah solusi, sumber daya manusia mesti disiapkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat diskusi daring bertema Mengurai Ancaman Krisis Lanjutan Pascapandemi yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (13/7/2022).
Diskusi yang dimoderatoriEkonom, Direktur Sparklabs Incubation Univiversitas Pelita Harapan Radityo Fajar Arianto itu, menghadirkan Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco.
CEO S. ASEAN International Advocacy & Consultancy / SAIAC Shanti Shamdasani, Presiden Direktur Celebes Capital-Praktisi Bisnis Bambang Adi Prasetyo, Peneliti INDEF bidang Ekonomi Industri, Perdagangan dan Investasi Ahmad Heri Firdaus, dan Ekonom, Masyarakat Ekonomi Syariah - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Dianta Sebayang.
Menurut Lestari, mengurai sejumlah potensi ancaman krisis harus dimaknai sebagai upaya untuk berpikir futuristik dan adaptif. Artinya, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, kita menyelisik potensi sumber daya yang dimiliki sekaligus menyesuaikan dengan tren, sembari mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi.
Menurut Rerie, berbagai krisis memberi pembelajaran penting untuk kembali menata aspek ekonomi, politik, budaya, sosial dan pertahanan keamanan yang kita miliki. Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu menyebut, penataan bisa dimulai dari pemulihan sektor potensial seperti sektor ekonomi untuk ketahanan negara dan sektor politik untuk stabilitas keamanan.
"Pandemi yang berdampak pada hampir semua sektor kehidupan menuntut adaptasi dan inovasi di berbagai bidang," ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati mengungkapkan kondisi dunia saat ini masih dipengaruhi kenaikan harga pangan dan energi yang tinggi. Akibatnya, ujar Vivi, terjadi peningkatan food insecurity di sejumlah negara akibat konflik, ketidakamanan dan cuaca ekstrem.
"Langkah antisipasi terhadap krisis harus segera disiapkan. Dalam jangka panjang mengandalkan sumber daya alam saja tentu bukan sebuah solusi, sumber daya manusia mesti disiapkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat diskusi daring bertema Mengurai Ancaman Krisis Lanjutan Pascapandemi yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (13/7/2022).
Diskusi yang dimoderatoriEkonom, Direktur Sparklabs Incubation Univiversitas Pelita Harapan Radityo Fajar Arianto itu, menghadirkan Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco.
CEO S. ASEAN International Advocacy & Consultancy / SAIAC Shanti Shamdasani, Presiden Direktur Celebes Capital-Praktisi Bisnis Bambang Adi Prasetyo, Peneliti INDEF bidang Ekonomi Industri, Perdagangan dan Investasi Ahmad Heri Firdaus, dan Ekonom, Masyarakat Ekonomi Syariah - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Dianta Sebayang.
Menurut Lestari, mengurai sejumlah potensi ancaman krisis harus dimaknai sebagai upaya untuk berpikir futuristik dan adaptif. Artinya, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, kita menyelisik potensi sumber daya yang dimiliki sekaligus menyesuaikan dengan tren, sembari mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi.
Menurut Rerie, berbagai krisis memberi pembelajaran penting untuk kembali menata aspek ekonomi, politik, budaya, sosial dan pertahanan keamanan yang kita miliki. Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu menyebut, penataan bisa dimulai dari pemulihan sektor potensial seperti sektor ekonomi untuk ketahanan negara dan sektor politik untuk stabilitas keamanan.
"Pandemi yang berdampak pada hampir semua sektor kehidupan menuntut adaptasi dan inovasi di berbagai bidang," ujar Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati mengungkapkan kondisi dunia saat ini masih dipengaruhi kenaikan harga pangan dan energi yang tinggi. Akibatnya, ujar Vivi, terjadi peningkatan food insecurity di sejumlah negara akibat konflik, ketidakamanan dan cuaca ekstrem.