Komunitas Moeldoko Center Beri Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Pandemi

Jum'at, 29 April 2022 - 16:16 WIB
loading...
Komunitas Moeldoko Center Beri Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Pandemi
Komunitas Moeldoko Center (MC) memberikan bantuan sembako kepada murid Sekolah Rakyat Ancol (SRA). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Komunitas Moeldoko Center (MC) memberikan bantuan sembako kepada murid Sekolah Rakyat Ancol (SRA). Trisya Suherman, Ketua Umum Moeldoko Center menerangkan bantuan ini bisa ada karena informasi yang telah diberikan.

Baca juga: Pengamat Ungkap Sejumlah Faktor Naiknya Elektabilitas Moeldoko

Di mana menginformasikan, ada beberapa murid di SRA yang orang tua terdampak pandemi dan tidak memiliki pengasilan. Trisya berharap, SRA yang memiliki 99 murid ini bisa semakin bahagia dan giat belajar.

"Ini bingkisan kecil dari Pak Moeldoko dan beliau berpesan, rajinlah belajar, raih prestasi sebaik mungkin dan jangan takut bermimpi meski sesulit apapun," kata Trisya dalam keterangannya, Jumat (29/4/2022).
Komunitas Moeldoko Center Beri Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Pandemi

Kepala Sekolah SRA, Bambang Sasongko mengucap banyak terima kasih atas perhatian komunitas MC kepada para murid, mengingat pekerjaan orang tua murid rata-rata adalah buruh bangunan, PRT, dan pedagang asongan.

"Banyak orang tua murid terdampak pandemi dan dengan adanya bantuan sembako ini, alhamdulilah sangat membantu sekali," terang Bambang.

Farhan, murid kelas 8 SRA merasa bahagia mendapat paket sembako. "Senang sekali, sangat membantu, mengurangi pengeluaran keluarga," terang Farhan yang ingin menjadi masinis.

Farhan yang belum mengenal Pak Moeldoko berharap beliau dapat mampir ke sekolahnya dan berbagi kisah mengenai perjuanganmya meraih prestasi dan merubah kehidupannya menjadi lebih baik.

"Pengen ketemu (Moeldoko), orang baik yang telah memberikan saya paket sembako ini," tutur Farhan.

Begitu juga Talenta Balqis Shaumi, kelas 7 SRA juga ingin berjumpa dengan Moeldoko. Talenta, sulung dari 2 bersaudara ini hidup dengan ayah dan adiknya serta kerabat keluarga ayahnya.

"Satu rumah dihuni oleh 13 orang, rumahnya enggak besar. Sejak pandemi ayah juga makin sedikit orderan (gojeknya) jadi kita pas-pasan hidupnya," jelas Talenta yang bercita-cita menjadi dokter anak.

Talenta pun mendengar kisah perjuangan Moeldoko yang awalnya terpuruk bisa berubah karena rajin belajar dan ia pun ingin seperti pak Moeldoko merubah kehidupannya menjadi lebik baik melalui pendidikan.

"Intinya belajar sungguh- sungguh, terus berusaha dan berdoa," pungkas Talenta.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6833 seconds (0.1#10.140)