Adam Prawira, Pemimpin yang Berdedikasi dan Mengayomi
Selasa, 06 Juli 2021 - 08:53 WIB
JAKARTA - Berita duka datang bertubi-tubi. Setelah dua kolega di kantor, kini giliran rekan kerja sekaligus pimpinan saya, Adam Prawira, menghadap Yang Kuasa. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi kami semua.
Pak Adam, begitu saya memanggilnya. Meski usia kami tak terpaut jauh, tapi sosoknya yang kalem mengayomi membuat saya agak rikuh jika memanggilnya yang lain. Apalagi posisinya sebagai RedakturPelaksana (Redpel) di Sindonews.com ,meski tidak pernah sekali pun dia menempatkan dirinya sebagaiatasan.
Jika jarak hanya terpisahkan gate keberangkatan dan kedatangan di bandara, mungkin sekarang Covid-19 yang menjadi benang merah hidup dan mati. Banyak sekali orang yang terinfeksi gagalmelawannya.
Baca juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia
Waktu itu, 22 Juni 2021, setelah magrib, Pak Adam tiba-tiba menelepon saya. Saya tak ingat betul apa yang kami percakapkan. Hanya sebelum mengakhiri telepon, Pak Adam memberitahu mau swabantigen. "Sedikit batuk ji. Mudah-mudahan nggak papa, wong saya nggak ke mana-mana kok, jarang keluar rumah," katanya datar.
Saya menangkap kekhawatiran dalam suara pria kelahiran 29 Mei 1979 ini. "Mudahan-mudahan negatif Pak Adam, InsyaAllah nggak papa," kataku memberi semangat.
"Sehat-sehat ya ji," katanya lagi lalu menutup telepon.
Selang beberapa jam kemudian, Pak Adam mengabarkan bahwa dia positif Covid-19. Kami, anak buahnya di Kanal Nasional, mendoakan semoga Pak Adam baik-baik saja.
Pak Adam, begitu saya memanggilnya. Meski usia kami tak terpaut jauh, tapi sosoknya yang kalem mengayomi membuat saya agak rikuh jika memanggilnya yang lain. Apalagi posisinya sebagai RedakturPelaksana (Redpel) di Sindonews.com ,meski tidak pernah sekali pun dia menempatkan dirinya sebagaiatasan.
Jika jarak hanya terpisahkan gate keberangkatan dan kedatangan di bandara, mungkin sekarang Covid-19 yang menjadi benang merah hidup dan mati. Banyak sekali orang yang terinfeksi gagalmelawannya.
Baca juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia
Waktu itu, 22 Juni 2021, setelah magrib, Pak Adam tiba-tiba menelepon saya. Saya tak ingat betul apa yang kami percakapkan. Hanya sebelum mengakhiri telepon, Pak Adam memberitahu mau swabantigen. "Sedikit batuk ji. Mudah-mudahan nggak papa, wong saya nggak ke mana-mana kok, jarang keluar rumah," katanya datar.
Saya menangkap kekhawatiran dalam suara pria kelahiran 29 Mei 1979 ini. "Mudahan-mudahan negatif Pak Adam, InsyaAllah nggak papa," kataku memberi semangat.
"Sehat-sehat ya ji," katanya lagi lalu menutup telepon.
Selang beberapa jam kemudian, Pak Adam mengabarkan bahwa dia positif Covid-19. Kami, anak buahnya di Kanal Nasional, mendoakan semoga Pak Adam baik-baik saja.
tulis komentar anda