Adam Prawira, Pemimpin yang Berdedikasi dan Mengayomi
Selasa, 06 Juli 2021 - 08:53 WIB
Baca juga: Beben Jazz Meninggal Dunia setelah Dirawat Akibat COVID-19
Menjelang zuhur, 28 Juni 2021, datang kabar yang tidak kami harapkan. Kondisi Pak Adam menurun danperlu perawatan medis intensif. Sejumlah kawan kemudian mengupayakan agar Pak Adam masuk WismaAtlet. Dari pengalaman beberapa teman penyintas, mereka berhasil sembuh setelah dirawatRumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 tersebut.
Upaya itu berhasil. Pak Adam mendapatkan tempat di Wisma Atlet. Bukan di tempat perawatan biasa, tapi di High Care Unit (HCU) mengingat riwayat Pak Adam yang memiliki penyakit penyerta. Semua organ diperiksa untuk menentukan tindakan medis lanjutannya.
Beberapa hari lalu, saya sempat memberanikan diri bertanya langsung mengenai kondisi terakhirnya melalui pesan singkat. Namun seperti biasa, Pak Adam enggan menunjukkan kondisi sebenarnya. Menurutnya, dia masih menunggu hasil pemeriksaan. "Resultnya bs 1 minggu lebih," tulisnya. Saya sengaja tidak membalasnya dan hanya bisa mendoakan semoga cepat sembuh.
Manusia memang hanya bisa berusaha, tapi Tuhan yang memutuskan. Seperti petir, kabar itu sangat mengejutkan. Senin malam, 5 Juli 2021, seorang teman meminta doa untuk Pak Adam yang sedang mendapat tindakan karena sempat gagal napas. Dan tak lama kemudian disusul kabar bahwa Pak Adam benar-benar sudah tiada.
Lemes. Sosok pemimpin muda itu telah meninggalkan kami. Teman diskusi yang menyenangkan mendahului
menghadap Sang Pencipta. Di usia yang masih sangat muda, 42 tahun.
Tentu kami sangat kehilangan Pak Adam. Dia adalah jurnalis senior di SINDO. Mengawali karirnya sebagai reporter KORAN SINDO di Kota Depok, Pak Adam kemudian ditarik ke desk Nasional. Dia ditempatkan di Mabes Polri dan Kejaksaan Agung.
Setelah matang di lapangan, Pak Adam lalu ditugasi membesarkan KORAN SINDO Jabar.
Menjelang zuhur, 28 Juni 2021, datang kabar yang tidak kami harapkan. Kondisi Pak Adam menurun danperlu perawatan medis intensif. Sejumlah kawan kemudian mengupayakan agar Pak Adam masuk WismaAtlet. Dari pengalaman beberapa teman penyintas, mereka berhasil sembuh setelah dirawatRumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 tersebut.
Upaya itu berhasil. Pak Adam mendapatkan tempat di Wisma Atlet. Bukan di tempat perawatan biasa, tapi di High Care Unit (HCU) mengingat riwayat Pak Adam yang memiliki penyakit penyerta. Semua organ diperiksa untuk menentukan tindakan medis lanjutannya.
Beberapa hari lalu, saya sempat memberanikan diri bertanya langsung mengenai kondisi terakhirnya melalui pesan singkat. Namun seperti biasa, Pak Adam enggan menunjukkan kondisi sebenarnya. Menurutnya, dia masih menunggu hasil pemeriksaan. "Resultnya bs 1 minggu lebih," tulisnya. Saya sengaja tidak membalasnya dan hanya bisa mendoakan semoga cepat sembuh.
Manusia memang hanya bisa berusaha, tapi Tuhan yang memutuskan. Seperti petir, kabar itu sangat mengejutkan. Senin malam, 5 Juli 2021, seorang teman meminta doa untuk Pak Adam yang sedang mendapat tindakan karena sempat gagal napas. Dan tak lama kemudian disusul kabar bahwa Pak Adam benar-benar sudah tiada.
Lemes. Sosok pemimpin muda itu telah meninggalkan kami. Teman diskusi yang menyenangkan mendahului
menghadap Sang Pencipta. Di usia yang masih sangat muda, 42 tahun.
Tentu kami sangat kehilangan Pak Adam. Dia adalah jurnalis senior di SINDO. Mengawali karirnya sebagai reporter KORAN SINDO di Kota Depok, Pak Adam kemudian ditarik ke desk Nasional. Dia ditempatkan di Mabes Polri dan Kejaksaan Agung.
Setelah matang di lapangan, Pak Adam lalu ditugasi membesarkan KORAN SINDO Jabar.
tulis komentar anda