6 Strategi Satgas Kendalikan Lonjakan Kasus Covid-19 di Daerah

Senin, 14 Juni 2021 - 07:16 WIB
Baca juga: Kenaikan COVID-19 di Jakarta Signifikan, Anies: Kita Akan Masuk Fase Genting



Keempat, memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, obat, alkes dan memaksimalkan fungsi karantina terpusat posko daerah. "Pemerintah daerah harus memastikan kecukupan sumber daya nakes, alat kesehatan dan obat-obatan jika diperlukan melakukan konversi TT non Covid untuk mencari TT (tempat tidur) isolasi dan ICU Covid-19," papar Ganip.

"Hal ini sedang dilakukan, pemerintah daerah mengevaluasi ketersediaan TT ini dan sudah diinstruksikan untuk mengkonversi itu sampai dengan 30 sampai 40%," katanya.

Selain itu, kata Ganip, perlu memaksimalkan juga fasilitas karantina terpusat posko daerah level kelurahan, desa sebagai tempat isolasi mandiri suspek Covid-19 dari pelaksanaan PPKM mikro untuk bisa menyeleksi di tingkat Puskesmas, memilah-pilah pasien sesuai dengan derajat tingkat Covid yang dideritanya, mulai dari OTG, ringan, sedang, berat dan kritis. "Hal ini sudah ada manajemennya untuk menyalurkan," katanya.

Kelima, memperketat pelaksanaan PPKM mikro optimalkan peran Posko dan monitoring evaluasi data kasus positif yang nantinya bisa digunakan menyusun strategi pengendalian kasus di beberapa daerah.

"Setiap daerah harus melaksanakan pemantauan rutin data-data jumlah kasus aktif kematian, kesembuhan dan persentase BOR ICU dan isolasi, termasuk juga pengendalian mobilitas penduduk guna menyusun strategi pengendalian kasus berdasarkan data yang ada," papar Ganip.

Ganip pun menegaskan bahwa memaksimalkan peran posko PPKM mikro untuk pengendalian Covid ini sangat penting. "Jadi kita sudah instruksikan untuk pemberdayaan intensifikasi posko PPKM mikro mulai dari tingkat desa sampai ke dengan tingkat pusat," katanya.

Keenam, mulai mengantisipasi kenaikan kasus pada periode libur Idul Adha yang akan datang. "Menjelang Idul Adha perlu mengantisipasi meningkatnya potensi penularan Covid-19 yang disebabkan peningkatan mobilitas penduduk, terutama di pusat perbelanjaan dan tempat wisata, serta tradisi halal bihalal, kunjungan keluarga, ziarah makam, kerumunan penonton prosesi penyembelihan kurban dan lain sebagainya," ungkap Ganip.

"Ini harus sedini mungkin kita antisipasi agar tidak menimbulkan lonjakan lonjakan Covid yang lebih memperparah dari kondisi sekarang," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More