Yenny Wahid Berharap BNPT Garda Terdepan Ciptakan Ketenangan di Masyarakat
Minggu, 30 Mei 2021 - 05:14 WIB
"Program-program yang kita laksanakan bersama Wahid Foundation tentu adalah program yang diharapkan menjadi sarana edukasi, sarana sosialisasi untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa memiliki semangat untuk hidup yang damai, hidup yang guyub, bersatu di dalam menjalani kehidupan berbangsa, bernegara di tengah keberagaman dari bangsa kita," ujar Boy Rafli Amar.
Selain itu, Boy Rafli Amar berharap kemitraan dengan Wahid Foundation dapat terus terjalin tidak hanya dalam konteks RAN PE, tetapi juga dalam lingkup yang lebih luas.
"Semangat inilah yang barang tentu kita harus ketok tularkan kepada seluruh masyarakat. Karena tentu kita tidak ingin adanya nilai-nilai kekerasan yang diusung oleh pihak-pihak tertentu, apalagi tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia," jelas Boy.
"Itu menjadi suatu hal yang dipedomani masyarakat kita. Kiat ingin jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang plural, bangsa yang hormat menghormati, penuh dengan toleransi, kita memiliki ideologi negara kita, Pancasila yang menjadi rujukan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Wahid Foundation juga mempresentasikan sejumlah program prioritas yang bersinggungan dengan kinerja BNPT selama empat tahun terakhir. Misalnya, advokasi RAN PE, program Desa dan Sekolah Damai, dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Baik Wahid Foundation dan BNPT berharap peningkatan kerja sama tersebut dapat dimaksimalkan ke depan.
Hadir dalam pertemuan ini, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Andhika Chrisnayudhanto, dan Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Muhammad Zein Nasution, Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, Asisten Direktur Wahid Foundation Visna Vuloki, Pelaksana Riset, Kebijakan dan Advokasi Libasut Taqwa.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut juga diselingi dengan cerita pengalaman personal dan kedekatan Kepala BNPT yang berkesan dengan Almarhum Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid semasa hidup.
Lihat Juga: Cegah Paham Radikalisme, BNPT Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan Mitra Deradikalisasi
Selain itu, Boy Rafli Amar berharap kemitraan dengan Wahid Foundation dapat terus terjalin tidak hanya dalam konteks RAN PE, tetapi juga dalam lingkup yang lebih luas.
"Semangat inilah yang barang tentu kita harus ketok tularkan kepada seluruh masyarakat. Karena tentu kita tidak ingin adanya nilai-nilai kekerasan yang diusung oleh pihak-pihak tertentu, apalagi tidak sesuai dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia," jelas Boy.
"Itu menjadi suatu hal yang dipedomani masyarakat kita. Kiat ingin jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang plural, bangsa yang hormat menghormati, penuh dengan toleransi, kita memiliki ideologi negara kita, Pancasila yang menjadi rujukan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Wahid Foundation juga mempresentasikan sejumlah program prioritas yang bersinggungan dengan kinerja BNPT selama empat tahun terakhir. Misalnya, advokasi RAN PE, program Desa dan Sekolah Damai, dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Baik Wahid Foundation dan BNPT berharap peningkatan kerja sama tersebut dapat dimaksimalkan ke depan.
Hadir dalam pertemuan ini, Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Andhika Chrisnayudhanto, dan Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Muhammad Zein Nasution, Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Mujtaba Hamdi, Asisten Direktur Wahid Foundation Visna Vuloki, Pelaksana Riset, Kebijakan dan Advokasi Libasut Taqwa.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut juga diselingi dengan cerita pengalaman personal dan kedekatan Kepala BNPT yang berkesan dengan Almarhum Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid semasa hidup.
Lihat Juga: Cegah Paham Radikalisme, BNPT Tingkatkan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan Mitra Deradikalisasi
(maf)
tulis komentar anda