Hadapi 2045, Indonesia Hanya Punya Kesempatan di Satu Generasi
Selasa, 18 Mei 2021 - 20:08 WIB
JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berbicara konsep Indonesia Maju yang digagas pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini. Dalam acara halalbihalal yang digelar Moeldoko Center secara virtual itu, Moeldoko menjelaskan setidaknya 6 hal yang menjadi pokok pikiran dalam konsep Indonesia Maju.
Ketiga adalah perihal kesehatan. Moeldoko menyebut pemerintah sedang memaksimalkan program pengembangan puskesmas di daerah-daerah seluruh Indonesia.
"Berikutnya, pemerintah juga sangat concern bagaimana sampai urusan jamban, urusan apa itu, jamban yang ada di daerah-daerah, puskesmas di desa-desa, semuanya dibenahi dengan baik, agar apa? Agar dari sisi kesehatan tidak ada rakyat kita yang terhambat cita-citanya karena persoalan kesehatan," ujarnya.
Keempat, pemerintah menginginkan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati hasil-hasil demokrasi. Kelima adalah perihal penegakan hukum yang harus adil. Tidak boleh ada istilah 'hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas'.
"Berikutnya, yang kelima adalah Indonesia sebagai negara hukum yang satu warga negaranya pun tidak boleh diperlakukan tidak adil, itu. Jadi selalu kita sampaikan, pemerintah sangat concern dengan persoalan-persoalan ini. Tidak ada istilah hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas. Pak Jokowi sangat clear dalam persoalan ini, penegakan hukum harus sungguh-sungguh menjadi panglima di negara ini," tutur Moeldoko.
Dalam konsep Indonesia Maju, pemerintah juga menitikberatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Moeldoko menegaskan Indonesia tidak boleh menjadi bangsa yang selalu tertinggal dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Berikutnya adalah Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Itu yang diinginkan. Jangan kita menjadi bangsa yang selalu tertinggal. Berbagai upaya agar Indonesia nantinya bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi," ucap Moeldoko.
Pemerintah juga ingin masyarakat Indonesia selalu bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun, termasuk seperti sekarang yang masih dihadapkan dengan pandemi virus Corona (Covid-19). Moeldoko juga mengingatkan Indonesia juga masih menghadapi berbagai persoalan ideologi hingga radikalisme.
Ketiga adalah perihal kesehatan. Moeldoko menyebut pemerintah sedang memaksimalkan program pengembangan puskesmas di daerah-daerah seluruh Indonesia.
"Berikutnya, pemerintah juga sangat concern bagaimana sampai urusan jamban, urusan apa itu, jamban yang ada di daerah-daerah, puskesmas di desa-desa, semuanya dibenahi dengan baik, agar apa? Agar dari sisi kesehatan tidak ada rakyat kita yang terhambat cita-citanya karena persoalan kesehatan," ujarnya.
Keempat, pemerintah menginginkan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati hasil-hasil demokrasi. Kelima adalah perihal penegakan hukum yang harus adil. Tidak boleh ada istilah 'hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas'.
"Berikutnya, yang kelima adalah Indonesia sebagai negara hukum yang satu warga negaranya pun tidak boleh diperlakukan tidak adil, itu. Jadi selalu kita sampaikan, pemerintah sangat concern dengan persoalan-persoalan ini. Tidak ada istilah hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas. Pak Jokowi sangat clear dalam persoalan ini, penegakan hukum harus sungguh-sungguh menjadi panglima di negara ini," tutur Moeldoko.
Dalam konsep Indonesia Maju, pemerintah juga menitikberatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Moeldoko menegaskan Indonesia tidak boleh menjadi bangsa yang selalu tertinggal dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Berikutnya adalah Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Itu yang diinginkan. Jangan kita menjadi bangsa yang selalu tertinggal. Berbagai upaya agar Indonesia nantinya bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi," ucap Moeldoko.
Pemerintah juga ingin masyarakat Indonesia selalu bisa bertahan hidup dalam kondisi apapun, termasuk seperti sekarang yang masih dihadapkan dengan pandemi virus Corona (Covid-19). Moeldoko juga mengingatkan Indonesia juga masih menghadapi berbagai persoalan ideologi hingga radikalisme.
tulis komentar anda