PDIP Dukung Pembentukan Dewan Pengarah BRIN
Senin, 03 Mei 2021 - 16:53 WIB
JAKARTA - Ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) , merupakan keputusan tepat. Demikian kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Menurut Hasto, keputusan Presiden Jokowi yang menempatkan BRIN sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menempatkan riset dan inovasi sebagai pilar Indonesia Berdikari mendapat dukungan penuh dari PDI Perjuangan.
Hasto Kristiyanto menyatakan, para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta merupakan sosok pemimpin negarawan dan sekaligus pembelajar yang baik. "Semua menempatkan konsep kemajuan Indonesia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para pendiri bangsa kental dengan tradisi sebagai pembelajar yang baik yang kedepankan riset dan inovasi," tutur Hasto, Senin (3/5/2021).
Menurutnya, perhatian Bung Karno yang menempatkan supremasi sains dan teknologi untuk kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta sumbangsih Indonesia bagi dunia tersebut, nampak dari keseriusan Bung Karno yang menempatkan lebih dari 600 doktor peneliti pada saat merancang Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Bung Karno selalu ditempatkan dalam konteks kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya," ungkap Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, kepeloporan Bung Karno yang menempatkan pentingnya riset dan inovasi tersebut juga dilanjutkan oleh Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Megawati disebutnya merupakan Ketua Umum Parpol yang paling konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi, dan terus memerjuangkan peningkatan anggaran peneltian 5% dari PDB.
"Beliau juga penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna dan teknologi itu sendiri. Semua dibumikan bagi tanah air Indonesia," ujarnya.
Hasto menganggap, dengan menempatkan BRIN guna mendorong kemajuan Indonesia, maka ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah BPIP ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, merupakan keputusan tepat.
"Riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. BRIN adalah babak baru bagi kemajuan Indonesia Raya," pungkasnya.
Menurut Hasto, keputusan Presiden Jokowi yang menempatkan BRIN sebagai infrastruktur kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menempatkan riset dan inovasi sebagai pilar Indonesia Berdikari mendapat dukungan penuh dari PDI Perjuangan.
Hasto Kristiyanto menyatakan, para pendiri bangsa seperti Bung Karno dan Bung Hatta merupakan sosok pemimpin negarawan dan sekaligus pembelajar yang baik. "Semua menempatkan konsep kemajuan Indonesia melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para pendiri bangsa kental dengan tradisi sebagai pembelajar yang baik yang kedepankan riset dan inovasi," tutur Hasto, Senin (3/5/2021).
Menurutnya, perhatian Bung Karno yang menempatkan supremasi sains dan teknologi untuk kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, serta sumbangsih Indonesia bagi dunia tersebut, nampak dari keseriusan Bung Karno yang menempatkan lebih dari 600 doktor peneliti pada saat merancang Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi oleh Bung Karno selalu ditempatkan dalam konteks kemajuan dan kejayaan Indonesia Raya," ungkap Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, kepeloporan Bung Karno yang menempatkan pentingnya riset dan inovasi tersebut juga dilanjutkan oleh Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Megawati disebutnya merupakan Ketua Umum Parpol yang paling konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi, dan terus memerjuangkan peningkatan anggaran peneltian 5% dari PDB.
"Beliau juga penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia Berdikari, dengan memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna dan teknologi itu sendiri. Semua dibumikan bagi tanah air Indonesia," ujarnya.
Hasto menganggap, dengan menempatkan BRIN guna mendorong kemajuan Indonesia, maka ketentuan peraturan-perundang-undangan yang menempatkan Ketua Dewan Pengarah BPIP ex officio sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, merupakan keputusan tepat.
"Riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa agar Indonesia benar-benar berdaulat, berdikari, dan bangga dengan jati diri kebudayaannya. BRIN adalah babak baru bagi kemajuan Indonesia Raya," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda