Kabinda Tewas, Komisi I DPR Minta Operasi Khusus Papua Dievaluasi
Senin, 26 April 2021 - 14:08 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha turut berduka dan prihatin atas tewasnya Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha akibat ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua saat kontak senjata dengan dengan KKB dan terkena tembakan di bagian kepala.
Menurut Tamliha, ini merupakan masalah yang serius dan harus disikapi secara tegas oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). "Kasus penembakan dan pembunuhan Kepala BIN Daerah Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua adalah masalah serius yg harus ada disikapi dengan tegas oleh pemerintahan Jokowi," kata Tamliha keoada wartawan, Senin (26/4/2021).
Politikus PPP ini tidak bisa membayangkan, seorang jenderal bintang satu dan perangkat BIN bisa terbunuh. Walaupun seorang intelijen memang pekerjaan yang berbahaya dengan risiko tewas terbunuh sangat besar, tetapi operasi khusus di Papua selama ini perlu dievaluasi oleh otoritas terkait.
"Saya berharap Kepala BIN, Kabais TNI dan Kabaintelkam Polri perlu segera bersinergi dan berkoordinasi untuk mengevaluasi operasi khusus yang dilakukan selama ini," tegasnya.
Selain itu, Tamliha menambahkan, pihaknya meminta agar Panglima TNI dan Kapolri mengambil tindakan tegas terhadap KKB yang telah dengan tegas melanggar HAM ini.
"Begitu juga dengan Panglima TNI dan Kapolri, tindakan tegas terhadap KKB yg telah membunuh warga sipil dengan pelanggaran HAM berat perlu menjadikan KKB sebagai kelompok terorisme yang harus ditumpas," tandas Tamliha.
Menurut Tamliha, ini merupakan masalah yang serius dan harus disikapi secara tegas oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). "Kasus penembakan dan pembunuhan Kepala BIN Daerah Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua adalah masalah serius yg harus ada disikapi dengan tegas oleh pemerintahan Jokowi," kata Tamliha keoada wartawan, Senin (26/4/2021).
Baca Juga
Politikus PPP ini tidak bisa membayangkan, seorang jenderal bintang satu dan perangkat BIN bisa terbunuh. Walaupun seorang intelijen memang pekerjaan yang berbahaya dengan risiko tewas terbunuh sangat besar, tetapi operasi khusus di Papua selama ini perlu dievaluasi oleh otoritas terkait.
"Saya berharap Kepala BIN, Kabais TNI dan Kabaintelkam Polri perlu segera bersinergi dan berkoordinasi untuk mengevaluasi operasi khusus yang dilakukan selama ini," tegasnya.
Selain itu, Tamliha menambahkan, pihaknya meminta agar Panglima TNI dan Kapolri mengambil tindakan tegas terhadap KKB yang telah dengan tegas melanggar HAM ini.
"Begitu juga dengan Panglima TNI dan Kapolri, tindakan tegas terhadap KKB yg telah membunuh warga sipil dengan pelanggaran HAM berat perlu menjadikan KKB sebagai kelompok terorisme yang harus ditumpas," tandas Tamliha.
(muh)
tulis komentar anda