Megawati: Tanaman Saja Diurus, Ya Mestinya Orang Lebih Kita Urusi

Rabu, 24 Maret 2021 - 21:45 WIB
Baca juga: Megawati Lihat Risma Tambah Kurus Setelah Menjadi Menteri



Putri Proklamator Bung Karno ini juga menjelaskan bahwa merawat bumi juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, khususnya menyangkut kebuutuhan pangan. Dia mendorong agar Indonesia benar-benar mewujudkan kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan.

"Kalau ketahanan, makanan kurang, maka kita impor. Kalau kedaulatan pangan, segala yang ada di negara kita dapat kita makan, kita olah secara maksimal. Maka nanti kita bisa mengekspor bahan makanan itu," ujar Megawati.

Bagi Megawati, Indonesia memiliki alam yang kaya raya. Seharusnya, orang pintar Indonesia bisa menyatukan pikiran, fokus ke arah membangun negara dalam konsep kedaulatan pangan.

Dalam konteks itu, Megawati mmeminta agar para kader PDIP harus secara aktif mencari ide-ide kreatif yang bisa dilaksanakan di daerah masing-masing. Tujuannya satu, yakni agar bagaimana PDIP sebagai alat perjuangan untuk menyejahterakan rakyat, bukan diri sendiri.

"Jangan terpaku bahwa saya anggota PDI Perjuangan, maka harus sesuai instruksi partai. Harus berpikir luas soal kehidupan di sekitar kita, apa yang kita bsa berikan," ujar Megawati.

"Kalau rakyat senang, pasti kita merasa senang. Itu filosofi yang harus kita amalkan. Kalau lingkungan kita sedih, masak kita ketawa. Nanti dibilang kita gila, orang sedih malah ketawa. Itulah namanya keseimbangan dan keselarasan kehidupan. Jadikanlah PDI Perjuangan sebagai alat perjuangan," kata Megawati.

"Masa kalian kalah dengan saya yang berumur 74 tahun? Saya masih bersemangat karena ingin kalian berkehidupan baik. Kalau rakyat sejahtera, kalian akan sejahtera. Itu pasti," ucap Megawati.

Ia lalu menyampaikan apresiasinya kepada Kristin Samah dan Maria Karsia, dua penulis buku itu. "Terima kasih banyak telah membikin buku ini. Mudah-mudahan anak-anakku bisa tergerak hatinya untuk ikut ambil bagian dalam kehidupan dan menanam apa saja," kata Megawati.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More