Menyoal Kebijakan Impor Beras Mendag

Jum'at, 19 Maret 2021 - 19:52 WIB
Menurut Buwas, langkah impor beras ini muncul setelah pihaknya menerima perintah mendadak dari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.

Jelas kan? Kejadiannya idem ditto dengan 2018. Ketika itu Amran Sulaeman selaku Mentan tidak memberikan rekomendasi impor beras, Kepala Bulog sama sikapnya. Impor diputuskan sendiri oleh Menteri Perdagangan, dan disetujui oleh Menko Perekonomian. Kebijakan impor beras yang diumumkan M Lutfi juga tanpa rekomendasi Menteri Pertanian, atau usulan Kepala Bulog. Sisa impor beras 2018 sebanyak 275.811 ton saja masih disimpan di gudang Bulog, kata Budi Waseso.

Ironisnya, seminggu sebelum M Lutfi mengumumkan impor beras 1 juta ton, Presiden Jokowi ngomong dengan suara tegas bahwa, “Kita harus mencintai produk dalam negeri; tapi kita harus membenci produk asing. Jelas ya? Apakah mengonsumsi beras impor tidak bertabrakan dengan seruan tegas Presiden untuk membenci produk asing? Bukankah impor beras 1 juta ton diadakan di tengah kuatnya cadangan Bulog dan bakal banjirnya produksi padi dalam negeri ?

Jika pada 2018 kebijakan impor 2 juta ton beras ditentang keras oleh Gubernur Sulawesi Selatan, kini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendesak supaya pemerintah memperhitungkan kembali secara matang kebijakan impor 1 juta ton beras, karena alasan, “Petani kita mulai panen, petani butuh perhatian agar hasil panennya betul-betul bisa terbeli (pemerintah) karena ongkos produksinya tidak murah," kata Ganjar.

Ia juga mempertanyakan urgensi impor beras dan meminta pemerintah memperhitungkan agar tidak mengguncang situasi pada saat memasuki musim panen ini. Sama dengan Mendag sebelumnya, Mendag sekarang, M Lutfi rupanya juga tak akan menggubris kritik banyak pihak untuk membatalkan, setidaknya menunda impor jutaan ton beras.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More