Pakar Pastikan Tak Ada Beras Dicampur Plastik, Partai Perindo Minta Aparat Tetap Usut Kasusnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) merespons positif pendapat ahli pangan Teknologi Pangan Institute Pertanian Bogor (IPB), Slamet Budijanto. Hal ini terkait tidak ada yang namanya beras plastik dapat dicampur di beras asli kemudian dimasak.
"Pendapat ahli pangan yang menyebutkan bahwa tidak ada yang namanya beras plastik, apalagi beras plastik yang bisa dimasak bersama beras asli, adalah berita yang melegakan," kata Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo, Yerry Tawalujan, Senin (16/10/2023).
Namun demikian, kenyataan di lapangan sesuai berita yang viral di berbagai media, telah ditemukan biji-biji plastik yang tercampur bersama beras bantuan sosial dari Bulog. Yerry meminta pihak aparat untuk mengusut temuan tersebut.
"Kami minta pihak aparat keamanan bersama Perum Bulog untuk mengusut tuntas kasus adanya biji plastik yang dicampur ke beras bantuan sosial. Karena ini bisa menjadi preseden buruk di masyarakat," jelas Yerry.
Yerry menambahkan jangan sampai niat baik Pemerintah untuk membantu masyarakat dengan bantuan beras dirusak oleh pihak-pihak tidak bertanggung-jawab yang secara sengaja mencampurkan biji plastik ke karung beras bantuan.
Seperti diberitakan, pakar Teknologi Pangan IPB, Slamet Budijanto, menegaskan informasi yang beredar di masyarakat soal beras plastik tidak tepat.
Slamet Budijanto menyatakan berita yang beredar di masyarakat dan membuat resah adalah biji plastik yang dianggap mirip beras dan bukan beras plastik.
"Pendapat ahli pangan yang menyebutkan bahwa tidak ada yang namanya beras plastik, apalagi beras plastik yang bisa dimasak bersama beras asli, adalah berita yang melegakan," kata Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo, Yerry Tawalujan, Senin (16/10/2023).
Namun demikian, kenyataan di lapangan sesuai berita yang viral di berbagai media, telah ditemukan biji-biji plastik yang tercampur bersama beras bantuan sosial dari Bulog. Yerry meminta pihak aparat untuk mengusut temuan tersebut.
"Kami minta pihak aparat keamanan bersama Perum Bulog untuk mengusut tuntas kasus adanya biji plastik yang dicampur ke beras bantuan sosial. Karena ini bisa menjadi preseden buruk di masyarakat," jelas Yerry.
Yerry menambahkan jangan sampai niat baik Pemerintah untuk membantu masyarakat dengan bantuan beras dirusak oleh pihak-pihak tidak bertanggung-jawab yang secara sengaja mencampurkan biji plastik ke karung beras bantuan.
Seperti diberitakan, pakar Teknologi Pangan IPB, Slamet Budijanto, menegaskan informasi yang beredar di masyarakat soal beras plastik tidak tepat.
Slamet Budijanto menyatakan berita yang beredar di masyarakat dan membuat resah adalah biji plastik yang dianggap mirip beras dan bukan beras plastik.
(maf)