PPP Sebut ‘Indonesia Terserah’ Muncul Akibat Kesalahan Pemerintah dan Masyarakat
Selasa, 19 Mei 2020 - 16:07 WIB
JAKARTA - Sejak akhir pekan kemarin, jagat maya Tanah Air dihebohkan dengan tagline Indonesia Terserah. Tagline tersebut muncul sevagai bentuk kekecewaan masyarakat dan juga tenaga medis terhadap penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP Achmad Baidowi menilai bahwa Indonesia Terserah muncul akibat konstribusi kesalahan pemerintah dan masyarakat. Di satu sisi, sebagai bentuk protes masyarakat yang melihat inkonsistensi pemerintah dalam menangani pandemi ini. Di sisi lain, masyarakat juga tidak patuh terhadap imbauan social/physical distancing seolah mennganggap remeh pandemi ini. (Baca juga: Ini Tanggapan Pemerintah Soal “Indonesia Terserah” dan Ramainya Tempat Publik )
“Ya itu sebagai bentuk protes masyarakat. Melihat penanganan pandemi COVID-19 yang terkesan tidak konsisten dan berubah-berubah terutama dalam pengaturan transportasi yang menjadi pemicu perpindahan orang,” ujar pria yang akrab disapa Awiek ini saat dihubungi SINDO Media, Selasa (19/5/2020).
“Sementara yang kita tahu bahwa virus COVID-19 ini penularannya melalui orang. Di sisi lain masyarakat sendiri tidak patuh terhadap imbauan social distancing,” sambungnya.
Sekretaris Fraksi PPP DPR ini menyayangkan bahwa pemerintah inkonsisten dalam menegakkan berbagai aturan terkait pandemi COVID-19 ini. Sehingga, muncul gelombang protes dari masyarakat lewat tagline tersebut.
“(Pemerintah tidak tegas dan membiarkan kerumuman terjadi) Itulah yang kami sebut tidak konsisten,” ucap Awiek.
Karena itu, Anggota Komisi VI DPR ini menambahkan PPP mendesak agar pemerintah lebih konsisten terhadap aturan yang dibuat. Begitu juga amsyarakat, sudah semstinya patuh dan taat terhadap aturan yang ada agar pandemi ini lekas berlalu di negara ini. (Baca juga: Pemerintah Kini Umumkan Data ODP dan PDP COVID-19 Harian Bukan Akumulatif)
“Pemerintah tegas pada aturan yang dibuat. Masyarakat patuh terhadap aturan. Karena hanya dengan disiplin yang bisa memutus mata rantai COVID-19,” tandasnya.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP Achmad Baidowi menilai bahwa Indonesia Terserah muncul akibat konstribusi kesalahan pemerintah dan masyarakat. Di satu sisi, sebagai bentuk protes masyarakat yang melihat inkonsistensi pemerintah dalam menangani pandemi ini. Di sisi lain, masyarakat juga tidak patuh terhadap imbauan social/physical distancing seolah mennganggap remeh pandemi ini. (Baca juga: Ini Tanggapan Pemerintah Soal “Indonesia Terserah” dan Ramainya Tempat Publik )
“Ya itu sebagai bentuk protes masyarakat. Melihat penanganan pandemi COVID-19 yang terkesan tidak konsisten dan berubah-berubah terutama dalam pengaturan transportasi yang menjadi pemicu perpindahan orang,” ujar pria yang akrab disapa Awiek ini saat dihubungi SINDO Media, Selasa (19/5/2020).
“Sementara yang kita tahu bahwa virus COVID-19 ini penularannya melalui orang. Di sisi lain masyarakat sendiri tidak patuh terhadap imbauan social distancing,” sambungnya.
Sekretaris Fraksi PPP DPR ini menyayangkan bahwa pemerintah inkonsisten dalam menegakkan berbagai aturan terkait pandemi COVID-19 ini. Sehingga, muncul gelombang protes dari masyarakat lewat tagline tersebut.
“(Pemerintah tidak tegas dan membiarkan kerumuman terjadi) Itulah yang kami sebut tidak konsisten,” ucap Awiek.
Karena itu, Anggota Komisi VI DPR ini menambahkan PPP mendesak agar pemerintah lebih konsisten terhadap aturan yang dibuat. Begitu juga amsyarakat, sudah semstinya patuh dan taat terhadap aturan yang ada agar pandemi ini lekas berlalu di negara ini. (Baca juga: Pemerintah Kini Umumkan Data ODP dan PDP COVID-19 Harian Bukan Akumulatif)
“Pemerintah tegas pada aturan yang dibuat. Masyarakat patuh terhadap aturan. Karena hanya dengan disiplin yang bisa memutus mata rantai COVID-19,” tandasnya.
(kri)
tulis komentar anda